2025 Baru Setengah Tahun, Investor Baru BEI Sudah Lewati Target Tahunan
Kamis, 26 Juni 2025Berita Pasar Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) sukses catatkan lonjakan investor baru melampaui target 2 juta hanya dalam enam bulan pertama 2025, didominasi oleh milenial dan Gen Z.

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin

Investor Baru di BEI Melonjak Pesat

Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mencatat tonggak penting: jumlah investor baru di pasar modal sudah melampaui target tahunan, padahal 2025 baru berjalan setengah tahun. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa hingga Juni 2025, penambahan investor baru telah tembus angka lebih dari 2 juta orang.

"Target kita harusnya 2 juta sampai dengan akhir tahun (2025). Tapi dalam waktu 6 bulan kita sudah mencapai target 2 juta [investor] baru," ujar Iman dalam konferensi pers usai RUPS pada 25 Juni 2025.

Ini kabar yang sangat menggembirakan, terutama sebagai indikator bahwa pasar modal Indonesia semakin diminati, terutama oleh generasi muda.

Lonjakan Investor dalam Lima Tahun Terakhir

Sebagai gambaran, pada akhir 2024 jumlah total investor pasar modal Indonesia sudah mencapai 14,8 juta, empat kali lipat dari angka tahun 2020. Dari angka tersebut, 2,7 juta adalah investor baru yang masuk hanya dalam satu tahun terakhir, menunjukkan antusiasme yang terus naik, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z.

Sejalan dengan tren ini, jumlah Single Investor Identification (SID) di pasar saham juga melonjak tajam, mencapai 60,3 juta—empat kali lipat dalam lima tahun.

Iman menambahkan, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci menjaga momentum peningkatan jumlah investor ini.

Edukasi dan Perluasan Jaringan Jadi Kunci

BEI aktif mendukung pertumbuhan investor dengan melakukan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi sepanjang tahun lalu, meningkat 86% dari tahun sebelumnya, dan menjangkau lebih dari 59 juta peserta.

Selain itu, perluasan jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan (KP) serta peningkatan pengguna aplikasi IDX Mobile hingga 242 ribu juga membantu memudahkan masyarakat mengakses pasar modal.

Kinerja BEI: Saham Baru dan Dana Terkumpul

Hingga akhir 2024, BEI mencatatkan 41 saham baru yang tercatat, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham dari konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan 81 saham hasil konversi Waran. Total dana yang dihimpun dari seluruh efek ini mencapai Rp 193 triliun.

Dana terbesar berasal dari emisi EBUS sebesar Rp 143,6 triliun, sedangkan dari saham baru terkumpul dana sebesar Rp 14,4 triliun. Pertumbuhan ini terus berlanjut di 2025 dengan pencatatan 14 saham baru hingga Mei, di antaranya tiga merupakan Lighthouse IPO dengan kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun.

Secara keseluruhan, hingga Mei 2025, jumlah perusahaan tercatat saham sudah mencapai 956 dan BEI menempati posisi kedua di ASEAN serta menjadi bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi secara global dengan peningkatan 1,38%.

Laba dan Pendapatan BEI Naik

Pertumbuhan aktivitas pasar modal di 2024 juga berdampak positif pada pendapatan BEI yang naik 12,9%, didukung oleh peningkatan rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp 12,85 triliun dari Rp 10,75 triliun pada 2023.

Pendapatan jasa transaksi, jasa kliring, dan jasa informasi tumbuh, terutama dengan pertumbuhan pelanggan datafeed sebesar 11,4%.

Sementara beban perseroan naik 10,7%—masih lebih rendah dari kenaikan pendapatan—mendorong laba bersih tahun berjalan meningkat 16,3% menjadi Rp 673 miliar dari Rp 579 miliar di 2023.

Investasi teknologi dan Likuiditas Terjaga

BEI juga meningkatkan aset perseroan menjadi Rp 11,18 triliun dan ekuitas naik 10,9% menjadi Rp 8,29 triliun. Mereka berkomitmen untuk investasi, terlihat dari belanja modal Rp 279,57 miliar yang naik 32,5%, dipakai untuk mengembangkan sistem perdagangan dan pengawasan baru.

Meski kas turun 24,5%, BEI tetap berhasil menjaga free cash flow positif dan pengelolaan likuiditas yang baik. Ini menunjukkan kesiapan BEI menjaga kelangsungan dan perkembangan pasar modal ke depan.


Momentum pertumbuhan investor baru dan penguatan pasar modal di BEI seolah memberikan angin segar, terutama untuk para investor ritel yang ingin memanfaatkan peluang di pasar saham Indonesia. Dengan dukungan edukasi, kemudahan akses, dan inovasi teknologi, sepertinya tren positif ini akan berlanjut dan memberi ruang lebih luas bagi pertumbuhan portofolio investasi kita semua.

Jadi, apakah kamu sudah ikut ambil bagian menjadi investor pasar modal di era pertumbuhan pesat ini?


Referensi Saham dan Pasar Modal:

  • BEI
  • Investor Pasar Modal
  • Single Investor Identification (SID)

(Berita ini disusun oleh Tim Redaksi Liputan6.com dengan Pemimpin Redaksi : Septian Deny, Penulis : Pipit Ika Ramadhani)

Sumber: Liputan6