Mengenal Djarum Group
Siapa yang tidak kenal Djarum Group? Banyak yang menganggap Djarum adalah sekadar perusahaan rokok yang berasal dari Kudus. Nyatanya, Djarum Group telah berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia di bawah kepemimpinan Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Walaupun awalnya berfokus di industri rokok, Djarum sukses merambah ke berbagai sektor, seperti perbankan, telekomunikasi, e-commerce, dan ritel. Banyak merek terkenal di bawah naungan Djarum, di antaranya BCA, Blibli, tiket.com, dan Polytron.
Meskipun PT Djarum masih merupakan perusahaan tertutup, beberapa anak perusahaannya sudah terdaftar di bursa, sehingga saham-sahamnya bisa dibeli oleh masyarakat luas. Mari kita telusuri beberapa saham yang ada di bawah Djarum Group!
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham pertama yang akan kita bahas tentu saja adalah Bank Central Asia Tbk, sebuah pilar di sektor perbankan Indonesia. Didirikan pada tahun 2000, BCA masuk dalam kategori saham blue-chip yang diminati oleh banyak investor, baik pemula maupun berpengalaman. Djarum Group melalui PT Dwimuria Investama Andalan berhasil mengakuisisi mayoritas saham BBCA setelah krisis moneter 1997-1998.
FYI, sebelum berada di tangan Djarum, BCA pernah didekati oleh Salim Group namun akuisisi tersebut tidak berhasil.
Menariknya, BBCA secara rutin membagikan dividen. Pada tahun 2025, mereka memberikan dividen sebesar Rp250,00 per lembar saham. Cek harga saham BBCA terbaru di sini.
2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Lanjut ke saham kedua, yaitu Sarana Menara Nusantara Tbk. Perusahaan ini terdaftar pada tahun 2010 dan fokus pada sektor infrastruktur telekomunikasi dengan menyuplai menara telekomunikasi.
Tahun 2008, TOWR sukses mengakuisisi 99,999% saham dari Protelindo, yang merupakan pemain utama dalam sektor ini dengan berbagai proyek besar, termasuk menara telekomunikasi di XL Axiata dan Indosat Ooredoo.
Dividen dari TOWR juga tidak kalah menarik, di mana mereka membagikan Rp9,90 per lembar saham pada tahun ini. Cek harga saham TOWR terbaru di sini.
3. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)
Selanjutnya adalah PT Supra Boga Lestari Tbk. Di tahun 2021, Djarum melalui PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) berhasil mengakuisisi 51% saham RANC. Akuisisi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem ritel dan e-commerce.
Dikenal dengan konsep supermarket premium, RANC menawarkan produk-produk berkualitas tinggi. Namun, pada tahun 2023, mereka belum membagikan dividen karena masih fokus pada efisiensi. Cek harga saham RANC terbaru di sini.
4. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)
Meskipun Djarum Group masih bersifat tertutup, mereka membawahi Global Digital Niaga Tbk atau lebih dikenal sebagai Blibli. Akuisisi Blibli dilakukan pada Juni 2017 melalui unit modal ventura mereka, GDP Venture.
Blibli juga mengakuisisi 100% saham Tiket.com, lalu melantai di bursa pada tahun 2022. Namun, pasar masih menanti dividen dari BELI. Cek harga saham BELI terbaru di sini.
5. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Terakhir, saham yang tak kalah menarik adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk. Menariknya, pada Juli 2025, Djarum Group berekspansi dan menambah kepemilikannya di SSIA hampir mencapai 9%.
Sektor properti dan konstruksi menjadi kunci bagi Djarum, mengingat Surya Semesta Internusa telah memiliki proyek di seluruh Indonesia. Pada 2025, mereka membagikan dividen Rp15,00 per lembar saham. Cek harga saham SSIA terbaru di sini.
Kesimpulan
Di atas adalah ulasan singkat tentang beberapa saham milik Djarum Group. Meskipun perusahaan ini terkesan tertutup, anak perusahaannya yang telah terdaftar di bursa memberikan peluang bagi Anda untuk berinvestasi.
Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di BBCA, TOWR, dan lainnya? Anda bisa membeli saham-saham tersebut lewat aplikasi InvestasiKu yang terjamin keamanannya oleh OJK.
Ayo, download aplikasi InvestasiKu dan wujudkan investasi untuk masa depan yang lebih baik!
%20(981x394)%20-%20InvestasiKu%20(2024)_qBsItM-RI.png?updatedAt=1714019067605)