Mengamati Dinamika Pasar Saham BBRI
Investor asing melakukan aksi beli saham yang cukup signifikan pada perdagangan hari Selasa, 12 Agustus 2025. Momen ini tidak hanya memicu kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi juga menunjukan ketertarikan yang kuat terhadap saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir pada Rabu (13/8/2025), total aksi beli oleh investor asing mencapai Rp 2,20 triliun pada hari tersebut. Meski aksi beli ini berlangsung, dengan catatan selama tahun 2025 ini investor asing tercatat sedang melepas saham secara keseluruhan senilai Rp 58,80 triliun.
IHSG Berkembang Positif
Sementara itu, IHSG berhasil melonjak 2,44% menutup dengan angka 7.791,69. Sepanjang hari tersebut, IHSG bergerak dari level terendah 7.646,91 hingga mencapai puncak tinggi di 7.800,83.
Transaksi perdagangan bisnis pada hari Selasa tersebut juga menggembirakan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 20,12 triliun, volume perdagangan mencapai 29,79 miliar saham, dan frekuensi transaksi mencapai 2,21 juta kali.
Sebagai tambahan, kapitalisasi pasar di BEI berhasil menembus angka Rp 14.013 triliun.
Fokus pada Saham Perbankan
Investor asing menunjukkan minat yang besar di sektor perbankan, yang terlihat jelas dari tiga teratas dalam aksi beli, di mana saham BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi fokus utama.
Dalam hal saham BBRI, pencapaian ini menandakan aksi beli senilai Rp 718,81 miliar, diikuti oleh pembelian BBCA senilai Rp 569,31 miliar dan BMRI senilai Rp 511,51 miliar.
Rekomendasi Saham BBRI
Dengan adanya aksi beli ini, bagaimana sebaiknya kita bersikap terhadap saham BBRI? Menurut analisis dari BNI Sekuritas, diungkapkan oleh Retail Research Analyst Muhammad Lutfi Permana, saham BBRI dinilai layak untuk dibelanjakan (speculative buy) dengan range entry di 4.050-4.030, serta area cutloss jika harga jatuh di bawah 4.000. "Target dekat di 4.140-4.200,” disampaikan dalam analisisnya.
Analisis Lebih Lanjut
Dalam perspektif yang lebih teknis, Analis dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa BBRI memiliki peluang untuk menguat dari posisi support. Secara teknikal, target harga 1 di angka 3.780, target harga 2 di 3.910, dan target harga 3 di 4.730. Dia menekankan pentingnya menjaga non-performing loan (NPL) agar tetap terkendali.
Pemerintah juga berencana untuk meluncurkan beberapa stimulus di sektor perbankan, salah satunya melalui program 3 juta unit rumah, serta dukungan dari Bank Indonesia untuk menurunkan giro wajib minimum (GWM). Ini semua diharapkan akan menciptakan likuiditas yang cukup untuk sektor properti, termasuk perbankan BUMN.
Penutupan Perdagangan
Pada penutupan perdagangan sesi pertama pada Rabu, 13 Agustus 2025, harga saham BBRI mengalami penurunan kecil 0,49% menjadi Rp 4.030 per saham. Saham BBRI sebelumnya dibuka pada angka Rp 4.060 dengan harga tertinggi di Rp 4.100 dan terendah di Rp 3.990. Total frekuensi perdagangan yang tercatat mencapai 31.101 kali dengan nilai transaksi mendekati Rp 627,1 miliar.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya ada pada pembaca. Penting untuk melakukan penelitian dan analisis sebelum membeli atau menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari keputusan investasi.