Jakarta, tvOnenews.com

Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,47% dalam pekan ini, perhatian besar justru tertuju pada lonjakan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Jumlah investor yang terdaftar kini telah mencapai 17 juta SID, melampaui target tahunan yang ditetapkan.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 Juli 2025, IHSG tercatat turun hingga ke level 6.865,19, dibandingkan posisi sebelumnya di 6.897,40. Penurunan ini ditengarai akibat aksi jual besar-besaran oleh investor asing, yang mencatatkan jual bersih sebesar Rp465,75 miliar hanya dalam sehari.

"Sejak awal tahun 2025, aksi jual bersih investor asing telah mencapai total Rp55,99 triliun, sebuah angka yang mencerminkan tekanan berkelanjutan yang dialami pasar saham domestik," ucap Sekretaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Permadi Nurahmad.

Dampak Penurunan IHSG dan Indikator Pasar

Penurunan IHSG tidak hanya berdampak pada indeks itu sendiri, tetapi juga terlihat pada beberapa indikator pasar lainnya:

• Kapitalisasi pasar turun 0,23% menjadi Rp12.070 triliun, dibandingkan Rp12.098 triliun sebelumnya.
• Volume transaksi harian anjlok 12,18% menjadi 19,44 miliar saham dari 22,13 miliar saham.
• Frekuensi transaksi juga turun 12,24% dengan rata-rata mencapai 1,05 juta transaksi per hari.
• Selain itu, nilai transaksi harian melemah 21% menjadi Rp10,39 triliun, turun dari Rp13,15 triliun pekan lalu.

Bagaimana proyeksi pasar ke depan? Apakah pertumbuhan jumlah investor dapat menjadi harapan baru di tengah tekanan ini?

Melihat angka pertumbuhan signifikan di sektor investasi, ada harapan bahwa pasar saham Indonesia dapat bangkit dari koreksi yang dialami. Masyarakat semakin memahami pentingnya berinvestasi, dan ini menjadi fondasi kuat untuk masa depan pasar modal kita.