Rencana Buyback Saham Allo Bank
Bisnis.com, JAKARTA—Bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) baru saja mengungkapkan rencana untuk melanjutkan pembelian kembali ( buyback) saham hingga senilai Rp168,81 miliar. Proses ini dijadwalkan berlangsung dari 30 Juli 2025 hingga 29 Oktober 2025.
Dari informasi yang dirilis ke Bursa Efek Indonesia, manajemen BBHI menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan sisa dari program buyback yang berlangsung sebelumnya, yang mencapai Rp200 miliar antara 30 April 2025 sampai 29 Juli 2025.
Mengapa Buyback Penting?
Langkah buyback ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Dengan membeli kembali saham, Allo Bank berupaya untuk menawarkan sinyal positif kepada investor dan pasar, menunjukkan bahwa perusahaan yakin pada fundamentalnya.
Manajemen Allo Bank juga berkomitmen untuk menyimpan saham yang dibeli kembali sebagai saham treasury, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No. 29/2023.
Kinerja Keuangan Terkini
Dalam laporan terbaru, Allo Bank mencatat laba bersih sebesar Rp112,54 miliar pada kuartal I/2025, dengan penyaluran kredit mencapai Rp6,95 triliun. Namun, mereka menghadapi tantangan dengan turunnya dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,74% YoY menjadi Rp4,95 triliun per Maret 2025.
Pembelian kembali saham BBHI diharapkan dapat memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk menjaga harga saham di tengah berbagai dinamika pasar. Meskipun ada tantangan dalam beberapa aspek, manajemen percaya bahwa langkah ini mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Apa Dampak Bagi Investor?
Bagi investor, pengumuman ini bisa diartikan sebagai sinyal positif. Buyback umumnya dianggap sebagai indikasi kepercayaan manajemen terhadap nilai perusahaan, yang bisa berdampak baik pada harga saham dalam jangka panjang. Selain itu, pengelolaan yang cermat atas pembelian saham ini dapat meningkatkan likuiditas dan daya tarik investasi.
Melihat ke depan, pujian untuk Allo Bank yang berupaya mengelola harga saham dan kepercayaan pasar di tengah tantangan yang ada. Seiring berjalannya rencana buyback ini, investor disarankan untuk tetap memantau kinerja keuangan dan perkembangan pasar guna membuat keputusan investasi yang lebih tepat.