Saham BBCA Anjlok di Awal Perdagangan
JAKARTA, investor.id - Saat pasar dibuka pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan penurunan tajam. Pada pukul 09:05 WIB, harga saham berada di level Rp 8.525, mengalami penurunan sebesar 2,01%.
Volume dan Nilai Transaksi
Dalam sesi itu, saham BBCA yang diperdagangkan mencapai 20,96 juta lembar dengan frekuensi 4.538 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 182 miliar. Ini menandai kelanjutan penurunan yang terlihat pada perdagangan sebelumnya, di mana saham ini mencatat penurunan masing-masing sebesar -1,68% pada 14 Agustus dan -0,85% pada 15 Agustus.
Faktor Penyebab Penurunan
Penyebab tekanan pada saham ini tidak lepas dari adanya wacana mengenai pengambilan 51% saham BBCA oleh pemerintah. Isu tersebut menambah ketidakpastian di pasar dan turut memengaruhi sentimen investor. Selain itu, arus berita tentang kehidupan pribadi artis terkenal, Nikita Mirzani, juga memberi dampak yang tidak terduga.
Kinerja Keuangan Terbaru
Meski harga sahamnya menurun, Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan laba bersih bank sebesar Rp 4,8 triliun per Juli 2025. Ini setara dengan penurunan 2% secara tahunan (yoy) tetapi meningkat 2% dari bulan sebelumnya (mom). Selama tujuh bulan pertama tahun 2025, laba bersih mencapai Rp 34,7 triliun, tumbuh 11% dibandingkan tahun lalu, setara dengan 60% dari estimasi konsensus laba bersih konsolidasi untuk tahun 2025.

Penurunan laba bersih bulan Juli 2025 diakibatkan oleh peningkatan beban pajak (+24% yoy, +20% mom) dan beban provisi (+233% yoy, +84% mom). Namun, pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) meningkat 7% yoy dan 8% mom yang menunjukkan potensi jangka panjang yang kuat bagi bank ini. Selama periode tujuh bulan tersebut, PPOP yang solid terdorong oleh peningkatan pendapatan non-bunga (+18% yoy), meskipun pendapatan bunga bersih (NII) hanya tumbuh 6% yoy.
Kesimpulan
Tekanan pada saham BBCA menciptakan peluang bagi investor untuk menganalisis lebih dalam. Dalam situasi seperti ini, penting bagi investor untuk mengevaluasi dan memahami potensi jangka panjang dari perusahaan ini, serta memantau dinamika pasar yang dapat berpengaruh. Apakah ini saat yang tepat untuk membeli saham BBCA, atau haruskah investor menunggu sejenak? Tentu saja, keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang mendalam dan ketahanan finansial setiap individu.
Sumber: investor.id