Asing Borong 10 Saham Ini Diam-diam Meski IHSG Terjun Bebas
Selasa, 24 Juni 2025Berita Pasar Saham

IHSG melemah tajam hingga 3,61% dalam seminggu terakhir, tapi investor asing justru memborong sepuluh saham unggulan. Siapa saja mereka dan apa artinya bagi pasar?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pasar saham Indonesia baru saja melewati pekan yang cukup menantang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal hingga 3,61%, menutup pekan di posisi 6.907,138 setelah sempat berada di 7.166,065 di pekan sebelumnya.

Alhasil, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pun turun 3,17%, menjadi sekitar Rp12.099 triliun dari sebelumnya Rp12.495 triliun. Turunnya nilai pasar ini menunjukkan sentimen investor yang sedang hati-hati dan memilih menunggu perkembangan selanjutnya.

Transaksi Saham Turun Signifikan

Tak cuma indeks dan nilai pasar, aktivitas transaksi saham juga terdampak. Rata-rata nilai transaksi harian BEI anjlok 7,63% menjadi Rp15,01 triliun, sementara frekuensi transaksi turun 8,15% menjadi 1,31 juta kali per hari. Volume transaksi saham turun bahkan lebih tajam, mengurangi 13% ke level 24,41 miliar lembar saham.

Data ini setidaknya memberi gambaran bahwa pasar sedang sepi dan investor tampak memilih menahan diri. Namun, di tengah jualan saham besar-besaran ini, ada yang menarik: investor asing masih 'diam-diam' memborong sejumlah saham tertentu.

Investor Asing Catat Jual Bersih, Tapi Borong 10 Saham Pilihan

Meski investor asing mencatatkan net sell alias jual bersih hingga Rp2,73 triliun pekan lalu dan sudah jual bersih total Rp53,10 triliun sepanjang 2025, mereka ternyata membidik 10 saham dengan nilai net foreign buy terbesar berikut:

  1. ANTM - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
  2. TLKM - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
  3. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI)
  4. ASII - PT Astra International Tbk.
  5. PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU)
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
  7. PT Barito Renewable Energi Tbk. (BREN)
  8. PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)
  9. PGAS - PT Pertamina Gas Negara Tbk.
  10. PT Indosat Tbk. (ISAT)

Dari daftar ini, terlihat jelas investor asing tetap penasaran dengan sektor-sektor strategis seperti tambang, energi, telekomunikasi, dan ritel. Contohnya, ANTM dan TLKM selalu jadi magnet bagi dana asing saat volatilitas pasar meningkat.

Apa Arti Fenomena Ini untuk Investor Retail?

Ketika IHSG ambruk, biasanya investor panik dan ikut menjual, tapi data 10 saham yang diborong asing ini bisa menjadi petunjuk arah. Saham-saham ini berpotensi jadi pilihan 'aman' atau 'bargain' di mata investor global.

Tentu saja, beli saham saat pasar melemah perlu analisis mendalam dan perhatian risiko. Namun, mengikuti jejak investor asing di saham-saham unggulan bisa menjadi strategi menarik untuk membuka peluang di tengah tekanan pasar.

Intinya

Meskipun pasar sedang lesu dan investor asing terus keluar dana secara umum, mereka tetap selektif memburu saham-saham pilihan. Ini menunjukkan ada potensi nilai yang masih dihargai asing, meski indeks tengah melemah. Jadi, jangan buru-buru menyerah saat IHSG jatuh, manuver cerdas dan pemilihan saham yang tepat bisa membawa cuan jangka panjang.

Terus pantau pergerakan dana asing dan jeli memilih saham incaran mereka, barangkali itulah sinyal yang diperlukan untuk keputusan investasi selanjutnya.


Penulis: Romys Binekasri, CNBC Indonesia