Asing Borong Saham BBRI, BMRI, dan TLKM Senilai Rp 1,30 Triliun: Tren Net Buy Berlanjut!
Sabtu, 16 Agustus 2025Berita Pasar Saham

Meskipun IHSG mengalami penurunan, pemodal asing tetap melanjutkan pembelian bersih yang signifikan sejak awal bulan ini, dengan fokus pada beberapa saham BUMN.

Jakarta, investortrust.id

Pemodal asing terus menunjukkan minatnya di pasar saham Indonesia, dengan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 1,30 triliun pada Jumat, 15 Agustus 2025. Menariknya, aksi borong ini terjadi meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun 32,87 poin atau 0,41% ke 7.898,38, menjelang libur panjang untuk HUT RI ke-80.

Sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) di level 8.017 pada sesi intraday, IHSG menunjukkan volatilitas yang wajar di tengah euforia investasi.

Momen Penting Net Buy

Dalam transaksi ini, tiga saham BUMN mendominasi net buy. Berikut rinciannya:

  • BBRI: Rp 685,36 miliar
  • BMRI: Rp 350,43 miliar
  • TLKM: Rp 173,60 miliar
  • OMED: Rp 133,92 miliar
  • BBCA: Rp 115,41 miliar

Di sisi lain, lima saham dengan penjualan bersih (net sell) terbesar terlihat pada:

  • WIFI: Rp 130,81 miliar
  • RAJA: Rp 57,80 miliar
  • WIRG: Rp 55,55 miliar
  • ICBP: Rp 54,59 miliar
  • KLBF: Rp 51,83 miliar

Analisis dan Dampak

Penurunan IHSG disebabkan oleh melemahnya saham-saham yang dimiliki oleh pra jago di pasar, seperti BREN, CUAN, dan TPIA, sedangkan saham DCII, MLPT, dan BBRI memberikan dukungan untuk menahan kejatuhan.

Dari sektor, infrastruktur mengalami penurunan 2,20%, diikuti energi yang turun 1,09%. Namun, sektor teknologi justru naik 1,96%, memperlihatkan pergeseran minat investor.

Kinerja Saham yang Mencolok

Walaupun IHSG mengalami penurunan, beberapa saham berhasil mencatatkan pertumbuhan harga yang signifikan, seperti:

  • KBLV: +26,53% menjadi Rp 124
  • UANG: +25% menjadi Rp 530
  • MFIN: +24,68% menjadi Rp 960
  • INPP: +24,05% menjadi Rp 980
  • DPUM: +22,64% menjadi Rp 65

Dengan beberapa saham menunjukkan performa cemerlang di tengah penurunan indeks, para investor mungkin mulai mempertimbangkan alokasi yang lebih strategis pada BennyUMN.

Kesimpulan

Ini adalah waktu yang menarik bagi para investor di Indonesia, dengan penawaran menarik di pasar meskipun ada penurunan di IHSG. Bagaimana pendapat Anda tentang langkah-langkah pemodal asing ini? Akan kah mereka terus mendominasi pasar dalam waktu dekat?