Bursa Efek Indonesia Lakukan Evaluasi Besar

Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja menuntaskan evaluasi besar pada delapan indeks utama untuk periode Juli 2025. Dalam perombakan ini, sebanyak 20 saham harus "terdepak" dari berbagai indeks bergengsi. Namun, jangan khawatir, karena ada banyak nama baru yang siap unjuk gigi mulai 1 Agustus 2025.

Saham Terdepak dan Pendatang Baru

Pada pengumuman resmi BEI tanggal 26 Juli, dua saham baru berhasil masuk dalam indeks IDX30, yaitu ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk) dan JFPA (PT Jumbo Farm Pasifik Tbk). Mereka menggantikan dua perusahaan yang sebelumnya menghuni daftar tersebut, yaitu BBTN dan MAPI.

Perubahan di Indeks LQ45

Perubahan menarik juga terlihat pada indeks LQ45, yang terkenal dengan 45 saham paling likuid di BEI. Dukungan dua pendatang baru, yaitu AADI (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk) dan SCMA (PT Surya Citra Media Tbk), menggusur ESSA dan SIDO, dua saham yang sebelumnya sangat diminati.

IDX80 dan Kompas100 Juga Terpengaruh

Indeks IDX80 juga mengalami perubahan penting dengan masuknya tiga saham baru: AADI, PTRO (PT Petrosea Tbk), dan RAJA (PT Raja Ampat Energy Tbk). Sementara itu, tiga perusahaan harus keluar dari indeks ini, termasuk GGRM (PT Gudang Garam Tbk) dan GJTL (PT Gajah Tunggal Tbk).

Perombakan paling masif akan terjadi pada indeks Kompas100, yang akan efektif mulai 1 Agustus 2025 hingga 30 Januari 2026, menambahkan 11 saham baru, termasuk AADI dan BUKA (PT Bukalapak.com Tbk). Sayangnya, 11 saham lain harus terlempar, seperti BDKR, BMTR, dan beberapa lainnya.

Indeks Stabil

Tetapi, beberapa indeks seperti Bisnis-27, MNC36, dan SMInfra18 tidak mengalami perubahan anggota. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi saham dalam indeks-indeks tersebut masih dianggap relevan dan stabil.

Apakah Anda siap untuk mengikuti langkah baru dalam investasi saham? Dengan perombakan yang signifikan ini, saatnya memantau saham-saham baru dan peluang yang muncul!