Bursa Efek Indonesia Penuhi Permintaan Investasi
Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan penambahan lima saham baru sebagai underlying untuk produk Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau Single Stock Futures (SSF) yang akan berlaku mulai 14 Juli 2026. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar modal Indonesia.
"Dengan semakin banyaknya pilihan produk derivatif, kami berharap lebih banyak investor yang akan berpartisipasi dan memperluas strategi investasi mereka," jelas Jeffrey.
Apa Itu Underlying?
Saham-saham yang menjadi underlying untuk SSF adalah saham-saham dengan likuiditas tinggi dan fundamental yang kuat. Ini adalah langkah strategis yang membantu menyesuaikan strategi investasi bagi para investor. Namun, sebelum dapat bertransaksi di produk ini, investor perlu membuka rekening derivatif pada anggota bursa yang telah terdaftar.
Kesehatan Pasar Derivatif
Transaksi SSF menunjukkan pertumbuhan positif sejak diluncurkan pada tahun 2024. Hingga Juni 2025, volume transaksi mencapai 2.175 kontrak senilai Rp1,02 miliar, meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jumlah investor dalam produk derivatif juga meningkat hingga 142 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai total 359 investor. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik berinvestasi di instrumen derivatif ini," lanjut Jeffrey.
Daftar 5 Saham Underlying Baru
Berikut adalah daftar lima saham yang baru ditambahkan sebagai underlying untuk SSF:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Dengan penambahan ini, total ada 10 saham yang menjadi underlying SSF. BEI berharap langkah ini tidak hanya menarik lebih banyak investor tetapi juga meningkatkan kepercayaan di pasar.
Kesimpulan
Penambahan lima saham baru ini adalah langkah penting dari BEI untuk merespons dinamika pasar dan memberikan lebih banyak opsi kepada para investor. Apakah Anda sudah siap untuk berinvestasi di derivatif ini?