Penjualan Saham Chandra Asri
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) baru saja melakukan transaksi penjualan yang cukup signifikan, yaitu melepas sekitar 29,54 juta saham dari PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
Menurut data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 24 Juli 2025, Chandra Asri kini memegang 11.234.643.100 saham CDIA, yang setara dengan 9% kepemilikan. Sebelumnya, mereka memiliki 11.264.189.500 saham atau 9,02%. Sayangnya, detail mengenai harga dan tujuan dari transaksi ini belum diumumkan ke publik.
Kepemilikan CDIA
Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), struktur pemegang saham CDIA terdiri dari PT Chandra Asri Pacific Tbk yang menguasai 60%, Phoenix Power B.V dengan 30%, dan sisanya sebesar 10% dipegang oleh masyarakat. Ini menunjukkan posisi dominan Chandra Asri dalam perusahaan ini.
Direktur Membeli Saham
Menariknya, dua direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk, yaitu Presiden Direktur Fransiskus Ruly Aryawan dan Direktur Jonathan Kandinata, juga memanfaatkan momen ini dengan membeli masing-masing 5 juta lembar saham CDIA. Pembelian ini dilakukan dengan harga Rp 800 per saham, sehingga total investasi mereka mencapai sekitar Rp 4 miliar.
Sebelum pembelian ini, keduanya tidak memiliki saham di CDIA. Dengan transaksi ini, masing-masing memiliki 0,004% dari total saham.
IPO dan Pertumbuhan CDI Group
Tahun ini, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencatatkan saham perdana di Papan Pengembangan BEI dengan kode CDIA. Pada IPO, mereka mengumpulkan dana mencapai Rp 2,37 triliun dari penerbitan 12,48 miliar lembar saham baru dengan harga Rp 190 per lembar. Menariknya, permintaan sangat tinggi, mencapai 563,64 kali dari total alokasi, dengan partisipasi 400.126 investor.
Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan terima kasih kepada investor atas dukungan mereka selama proses IPO ini, yang dianggap sebagai langkah penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi untuk pertumbuhan di masa depan.
Posisi Strategis di Asia Tenggara
Fransiskus juga menekankan pentingnya posisi strategis CDI Group dalam sektor infrastruktur, terutama dengan permintaan yang terus meningkat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia menyebut bahwa industri ini sedang dalam fase pertumbuhan yang dinamis dan memerlukan dukungan infrastruktur yang efisien.
CDI Group berencana untuk melanjutkan ekspansi layanan dan peran sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan.
Aturan Penggunaan Dana IPO
Dana yang didapat dari IPO akan difokuskan untuk:
- Rp871,76 miliar untuk sektor logistik, termasuk pembelian kapal dan operasional pendukung.
- Rp1,48 triliun untuk pengembangan fasilitas pelabuhan dan penyimpanan di kawasan industri strategis.
CDI Group berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang berkelanjutan, dan menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.