Dana Asing Kabur dari Bursa RI, Net Sell Tembus Rp 53 Triliun
Rabu, 9 Juli 2025Berita Pasar Saham

OJK melaporkan bahwa kinerja pasar saham di Indonesia mendapat tekanan dari aksi jual besar-besaran oleh investor asing, yang merugikan pasar.

Kinerja Pasar Saham Tertekan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasar saham di Indonesia terus mendapatkan tekanan di tengah ketidakpastian global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan sebesar 3,46 persen menjadi 6.927,68 pada bulan ini. Sementara itu, jika dilihat sejak awal tahun (year-to-date), IHSG sudah mengalami penurunan sebesar 2,15 persen.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada tanggal 8 Juli 2025, Inarno, seorang pejabat di OJK, menyatakan, "Di tengah dinamika perdagangan global dan geopolitik, pasar saham domestik mengalami kelemahan yang signifikan."

Kapitalisasi Pasar Merosot

Kondisi ini berdampak pula pada kapitalisasi pasar, yang kini tercatat mencapai Rp12.178 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,95 persen dalam sebulan dan 1,28 persen dibandingkan dengan awal tahun. Hal ini mencerminkan adanya sentimen negatif yang mengawasi pasar modal domestik.

Aksi Jual Investor Asing

Salah satu faktor utama yang menyebabkan tekanan pasar ini adalah aksi jual oleh investor asing. Selama bulan Juni 2025, investor asing mencatat net sell sebesar Rp8,38 triliun. Dengan langkah tersebut, total net sell asing sejak awal tahun mencapai Rp53,57 triliun.

Inarno menambahkan, "Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.178 triliun atau turun 1,95 persen month-to-date. Sementara itu, investor non-resident mencatatkan net sale sebesar Rp53,57 triliun."

Aksi penarikan dana asing ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, mengingat dana asing selama ini berperan penting dalam menjaga likuiditas dan menggerakkan pasar saham domestik.

Pasar Obligasi yang Tahan Guncangan

Di sisi lain, meskipun pasar saham mengalami kesulitan, posisi pasar obligasi justru lebih stabil. Indeks pasar obligasi ICBI mencatatkan penguatan sebesar 1,18 persen secara month-to-date, mencapai level 414. Ini menunjukkan bahwa beberapa investor mulai beralih ke aset pendapatan tetap yang dianggap lebih aman.

Namun, pergerakan investor asing di pasar obligasi masih bervariasi, dengan net sell sebesar Rp7,36 triliun pada bulan Juni 2025. Meski begitu, secara year-to-date, pasar obligasi mencatatkan net buy mencapai Rp42,27 triliun.

Kesimpulan

Analisis ini memberikan gambaran jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh pasar saham Indonesia saat ini, serta pergeseran minat investor ke instrumen yang lebih stabil. Para investor harus tetap waspada dan memperhatikan pergerakan pasar untuk mengoptimalkan portofolio investasi mereka.

Sumber: Liputan6