Ringkasan Pasar
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi I perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025) dengan kenaikan 0,19% ke level 6.917,21. Sepanjang sesi, indeks diperdagangkan pada rentang 6.907,21 hingga 6.939,84.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 302 saham naik, 260 saham turun, dan 402 tidak bergerak. Nilai transaksi di sesi ini mencapai Rp 4,59 triliun dengan melibatkan 8,27 miliar saham dalam 550,5 ribu kali transaksi.
Sektor Dominan
Mayoritas sektor berhasil masuk ke zona hijau, dengan sektor properti memimpin penguatan dengan kenaikan 4,03%. Kenaikan ini didorong oleh saham PANI yang melesat 9,43% ke level 13.350 pada akhir sesi I.
PANI secara signifikan menyumbang 4,37 poin untuk IHSG, sementara saham AMMN menjadi penopang utama dengan kontribusi 14,22 poin, tercatat naik 5,39% ke level 8.800. Total 33,42 juta saham AMMN ditransaksikan dengan nilai Rp 290,3 miliar selama 11,19 ribu kali transaksi.
Tren Positif dari IPO
Kehadiran dua saham IPO hari ini; COIN dan CDIA, juga memberikan euforia bagi pasar, masing-masing mengalami kenaikan 35% dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Sedangkan PSAT yang melakukan IPO kemarin, terus melanjutkan kenaikan hingga mencapai batas ARA sebesar 25%.
Dengan perkembangan ini, sejumlah saham lain juga mencatat pertumbuhan signifikan dan menghiasi daftar top gainers pada sesi ini. Beberapa di antaranya termasuk IOTF (24,6%), NICE (22,3%), MTFN (20%), MINA (17,5%), CGAS (17,2%), DADA (14,3%), dan JGLE (11,1%).
Hambatan Eksternal
Meskipun IHSG menunjukkan performa yang positif, pasar keuangan Indonesia masih dibayangi oleh ketidakpastian dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Fluktuasi kebijakan ini dapat memberikan sentimen negatif bagi pasar.
IHSG saat ini sedang berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami tren penurunan minor. Ini membuka peluang bagi IHSG untuk kembali ke tren bullish setelah keluar dari zona konsolidasi. Harapan dari negosiasi Indonesia terkait tarif yang ditetapkan oleh Trump dapat menjadi katalis positif untuk pasar keuangan Indonesia.