Fenomena Saham Gocap: Kapan Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi?
Minggu, 6 Juli 2025Berita Pasar Saham

Saham gocap sering menjadi topik hangat di kalangan investor. Apakah benar mereka dapat menjadi pilihan investasi? Yuk, kita bahas lebih dalam.

Fenomena saham gocap kerap dialami oleh banyak investor, baik yang baru maupun yang sudah berpengalaman. Saham yang diperdagangkan pada harga Rp50 ini membawa berbagai potensi imbal hasil sekaligus risiko yang harus dijaga.

Mengapa Banyak Saham ‘Nyangkut’ di Harga Gocap?

Saham dengan harga Rp50, atau yang biasa disebut saham gocap, mencerminkan kondisi yang cukup rumit di pasar saham Indonesia. Salah satu penyebab utama berada di level ini adalah kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membatasi harga saham.

Saham-saham yang nilai fundamentalnya melemah biasanya akan terperangkap di harga yang sangat rendah. Dalam situasi ini, likuiditas menjadi tantangan; saham ini sulit untuk bergerak naik atau turun, sehingga terjebak di angka Rp50.

Selain itu, faktor psikologis seringkali berperan besar. Banyak investor menahan saham gocap dengan harapan harganya akan kembali naik,虽 meski secara fundamental, hal tersebut tidak didukung. Ini membuat banyak saham terlokalisasi dalam kondisi 'nyangkut'.

Saham Tidur vs Saham Mati: Apa Bedanya?

Dalam investasi saham, ada dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan fenomena saham gocap: saham tidur dan saham mati. Meskipun terlihat serupa, keduanya adalah hal yang berbeda.

1. Saham Tidur

Saham tidur adalah saham yang tampak tidak bergerak untuk sementara waktu tetapi masih memiliki potensi untuk pulih. Beberapa hal yang bisa mempengaruhi adalah inovasi produk baru, restrukturisasi internal perusahaan, atau kontrak besar yang dapat meningkatkan performa keuangan perusahaan.

Saham tidur dapat memberikan peluang keuntungan bagi investor jika terjadi pergerakan positif.

2. Saham Mati

Sebaliknya, saham mati merupakan saham yang mengalami penurunan fundamental parah dan kemungkinan besar tidak akan pulih. Biasanya, perusahaan yang menerbitkan saham mati sudah mengalami kebangkrutan atau tidak memiliki faktor pendorong untuk kenaikan harga.

Investor umumnya lebih memilih untuk menjauhi saham mati karena risiko kehilangan nilai investasi.

Saham dengan Harga Rendah: Apakah Worth It untuk Masuk?

Saham gocap sering kali dianggap sebagai peluang untuk meraih imbal hasil besar. Tapi, apakah sebaiknya kita masuk ke dalam saham-saham ini? Menurut Ilham Fitriadi Budiarto, M.M, CTA, seorang analis teknikal di RHB Sekuritas Indonesia, ada beberapa langkah strategis yang bisa diterapkan:

  1. Tentukan trend-nya
    Apakah saham tersebut berada dalam tren naik, sideways, atau turun?

  2. Identifikasi pola
    Apakah ada pola yang menunjukkan kemungkinan kenaikan? Lihat pola seperti double bottom, inverse head and shoulder, serta cup and handle.

  3. Tentukan level target profit dan stop loss
    Biasanya, perbandingan antara stop loss dan target profit adalah 1:2, contohnya jika level stop loss di 5%, maka target profit bisa mencapai 10%.

  4. Beli saham yang dipilih dan ikuti target plan
    Patuhilah rencana yang telah ditetapkan agar investasi Anda tetap berada di jalur yang benar.

Contoh Saham Berhasil Keluar dari Zona Gocap

Adakah saham yang berhasil keluar dari zona gocap? Jawabannya adalah ya! Beberapa saham di Indonesia pernah terjebak di harga Rp50 namun berhasil melambung kembali. Salah satu contohnya adalah PT Darma Henwa Tbk (DEWA), yang keluar dari zona gocap pada 30 Maret 2022, ketika sahamnya menguat menjadi Rp57 setelah bertahun-tahun di harga Rp50, dan per 27 Maret 2025, harga saham DEWA telah melonjak ke Rp107.

Fenomena saham gocap itu sering menimbulkan kekhawatiran, namun juga bisa dianggap sebagai peluang. Dengan berbekal pengetahuan yang baik dan melakukan riset mendalam, investor dapat menerapkan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi imbal hasil.

Jangan lupa, untuk analisis saham yang lebih baik, gunakan aplikasi investasi dan trading terbaik. RHB Tradesmart ID menawarkan berbagai fitur untuk mendukung aktivitas investasi Anda. Segera download di Play Store atau App Store!