Grup Djarum Kuasai Saham SSIA, Tentu Ada Target Harga Menarik!
Kamis, 10 Juli 2025Berita Pasar Saham

Saham SSIA mendapatkan perhatian setelah Grup Djarum mengakuisisi lebih dari 5% kepemilikan. Apa makna di balik langkah ini dan bagaimana prospek harga ke depan?

Perolehan Saham oleh Grup Djarum

Pada tanggal 4 Juli 2025, PT Dwimuria Investama Andalan, bagian dari Grup Djarum, meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menjadi 5,27% atau setara dengan 248 juta lembar saham. Ini merupakan langkah yang menarik perhatian banyak investor dan analis di pasar.

Sebelumnya, kepemilikan ini tidak tercatat sebagai bagian dari daftar pemegang saham di atas 5%. Apa implikasi dari langkah ini?

Identitas di Balik Grup Djarum

Pemilik dari PT Dwimuria Investama Andalan adalah Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Mereka dikenal sebagai pengendali utama Grup Djarum, yang juga memiliki sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Katalis Positif untuk SSIA

Grup Djarum tidak hanya dilihat sebagai pemegang saham, tetapi juga sebagai katalis bagi pertumbuhan bisnis SSIA. Baru-baru ini, perusahaan ini mendapatkan berita baik karena Panasonic Group, melalui PT Sanwa Musen Indonesia, mengambil alih lahan di Subang, Jawa Barat. Ini menunjukkan aduan kepercayaan investor terhadap potensi kawasan industri.

Ciptadana Sekuritas menyebutkan bahwa Sanwa Musen adalah penyewa pertama yang mulai beroperasi di Subang Smartpolitan, sebuah kawasan industri dengan total luas 2.717 hektare. Selain itu, BYD, perusahaan mobil listrik terkemuka dari China, dijadwalkan akan mengoperasikan pabrik di kawasan ini pada Januari 2026.

Target Harga Saham SSIA

Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham SSIA dengan target harga baru Rp 1.930. Ini merupakan peningkatan signifikan dari target sebelumnya yang berada di Rp 1.390. Target ini mencerminkan potensi lahan yang lebih tinggi serta diskon sebesar 61% dari nilai aset bersih (NAV).

Meskipun demikian, Ciptadana menurunkan proyeksi pendapatan SSIA untuk tahun 2025 dan 2026 sebesar 14,6% dan 20,1%, menjadi Rp 5,4 triliun dan Rp 5,5 triliun. Namun, dampaknya terhadap NAV diperkirakan minimal, dan mereka optimis SSIA akan merealisasikan penjualan lahan sebesar 18 hektar kepada BYD pada kuartal ketiga 2025, dengan 8 hektar sudah tercatat pada tahun lalu.

Kesimpulan

Dengan langkah strategis Grup Djarum dan potensi yang ada di Subang Smartpolitan, banyak yang berharap bahwa investasi di SSIA akan memberikan hasil yang menjanjikan. Apakah Anda sudah mempertimbangkan untuk berinvestasi di saham ini?

Sumber: Indopremier