Harga Saham DADA Melonjak Saat Vanguard Masuki Pasar Indonesia
Minggu, 28 September 2025Berita Pasar Saham

Vanguard, manajer investasi besar asal AS, mengincar saham DADA, yang memicu lonjakan harga saham secara signifikan. Apa dampaknya bagi pasar saham Indonesia?

Vanguard Fokus ke DADA

Jakarta - Manajer investasi raksasa asal Amerika Serikat, Vanguard Group, telah menetapkan fokus pada saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA). Langkah ini membuat kegemparan di pasar modal Indonesia, mengingat Vanguard mengelola dana senilai 50 kali lipat APBN Indonesia.

Kenaikan harga saham DADA cukup spektakuler, berkembang dari sekitar Rp7 per lembar pada awal September 2025 hingga mencapai Rp149 per lembar pada 25 September. Antrean beli bahkan melejit dengan lebih dari 12 juta lot.

Transparansi Informasi

Direktur PT Diamond Citra Propertindo, Bayu Setiawan, menjelaskan bahwa fluktuasi harga saham adalah hasil dari mekanisme pasar yang dinamis, yang mencerminkan permintaan dan penawaran. "Kami berkomitmen untuk menyajikan informasi yang transparan dan akurat kepada para investor, agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat," ungkap Bayu dalam keterangannya.

Saat ini, perusahaan tengah melakukan proses serah terima unit di beberapa proyek properti, seperti Plaza Convill dan Apple3, sambil tetap mempertahankan keseimbangan antara pengembangan perumahan dan area hijau.

Proyek dan Komitmen Lainnya

Diamondland telah berkomitmen dengan mengembangkan 20 proyek residensial dan komersial di wilayah Jabodetabek, termasuk pembangunan hunian vertikal seperti Dave Apartment dan Apple 1 Condovilla.

Potensi Valuasi Terkemuka

Ada desas-desus bahwa Vanguard mengincar valuasi hingga USD100 miliar untuk DADA. Dengan 7,4 miliar lembar saham yang beredar, valuasi tersebut mengindikasikan angka mencengangkan, yaitu Rp230 ribu per lembar. History menunjukkan, Vanguard sering kali berhasil meningkatkan nilai saham perusahaan kecil menjadi raksasa.

Vanguard Melihat Peluang di Indonesia

Ingin tahu lebih lanjut? Vanguard dikenal cerdik dalam menggunakan mitra regional sebagai pintu masuk. Dua perusahaan properti besar asal Jepang diperkirakan akan menjadi mitra bagi Vanguard dalam investasi di Indonesia.

Lebih jauh, Vanguard memiliki tim analis yang cermat dalam memprediksi arah kebijakan ekonomi. Dengan kebangkitan pemerintahan baru di Indonesia, kebijakan baru senilai Rp200 triliun yang akan disalurkan ke sektor riil diprediksi akan mengalir deras ke sektor properti, memicu pertumbuhan ekonomi.

Namun, perjalanan menuju Rp230 ribu per lembar tidaklah mulus. Investor harus bersiap menghadapi volatilitas ekstrem termasuk potensi suspensi bursa dan status Full Call Auction (FCA) yang akan memicu ketidakpastian.

Kesimpulan

DADA menuju Rp230 ribu bukanlah hal yang mustahil. Kesempatan ini dihadirkan oleh kebijakan pemerintah baru yang radikal dan aliran dana asing. Meskipun perjalanan masih panjang dan penuh tantangan, strategi akumulasi dari Vanguard dan dukungan dari proxy Jepang bisa membuat skenario optimis ini menjadi kenyataan.

Sumber: MetroTV News