Pada Selasa siang, IHSG menunjukkan semangat baru dengan penguatan sebesar 51,914 poin atau sekitar 0,73%, menembus level 7.169,5 setelah sebelumnya dibuka di angka 7.160,2. Ini adalah momen yang menarik karena IHSG mampu bangkit dari tekanan koreksi selama empat hari terakhir.
Kalau diperhatikan, bursa saham Asia siang ini cenderung mixed, dengan indeks Nikkei naik sekitar 0,47% sementara Hang Seng melemah 0,13%. Hal ini dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang memanas antara Israel dan Iran, yang tentu menjadi perhatian para investor global.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit melemah sekitar 0,03% menjadi Rp16.265, bergerak dalam range terbatas selama dua minggu terakhir. Rupiah ini memang cukup stabil jika dibandingkan dengan tekanan jual yang mungkin datang di pasar uang Asia.
IHSG yang mengawali perdagangan dengan kenaikan 0,60% di level 7.160 berhasil memperkuat penguatannya menjadi 0,73% saat siang. Indeks LQ45 pun ikut menguat signifikan sebesar 0,89% ke level 802,06.
Saat ini, tercatat 303 saham naik, 276 turun, dan 224 saham stagnan. Ini menunjukkan dinamika pasar yang sehat di tengah ketidakpastian eksternal.
Sebagai gambaran, analis dari Vibiz Research Center menilai rebound kali ini sebagai sinyal positif bahwa IHSG mulai stabil dan berpotensi mempertahankan zona hijau. Kalau dilihat dari sisi teknikal, resistance mingguan berada di 7.240 hingga 7.325, dan support berada di kisaran 7.002 hingga 6.811 apabila ada tekanan jual.
Bagi investor, ini waktu yang menarik untuk memantau pergerakan IHSG serta bursa regional, yang cenderung berfluktuasi dengan pengaruh geopolitik. Sabar dan cermat dalam memilih saham bisa jadi kunci, terutama melihat peluang rebound momentum.
Untuk stok favorit dan update lebih detail, jangan lupa cek saham-saham unggulan di pasar lokal seperti GOTO yang kerap menjadi perhatian.
-- Alfred Pakasi / Vibiz Consulting Group
