IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Naik Mengarah ke Level 7.000
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren positif pada perdagangan hari ini. Setelah menguat 1,21% dan ditutup di level 6.869 pada Selasa (24/6), IHSG berpotensi menembus batas resistance psikologis di level 7.000.
Apa yang Jadi Pemicu Kenaikan IHSG?
Penguatan kemarin didukung oleh 453 saham yang naik, sementara hanya 165 saham melemah dan 181 saham tetap stagnan. Meski ada net foreign sell mencapai Rp929 miliar di seluruh pasar, IHSG berhasil buka perdagangan dengan gap up.
Menurut Tim Riset PT BRI Danareksa Sekuritas, support IHSG berada di 6.730, dengan resistance di 7.000. Ini menandakan adanya ruang gerak positif yang cukup luas untuk indeks bergerak ke arah tersebut.
Sentimen Global yang Menguatkan
Sentimen positif datang dari Wall Street, di mana ketiga indeks utama semua menunjukkan penguatan signifikan:
- Dow Jones naik 1,19%
- S&P 500 menguat 1,11%
- Nasdaq melonjak 1,43%
Momentum ini membawa energi ke pasar saham domestik Indonesia untuk melanjutkan penguatan hari ini.
Tetap Waspada dengan Risiko Ketegangan Timur Tengah
Meskipun ada kabar gencatan senjata antara Israel dan Iran, Tim Riset mengingatkan pelaku pasar agar terus memantau konsistensi penerapan berita ini. Ketegangan konflik di Timur Tengah berpotensi mempengaruhi harga komoditas seperti minyak mentah dan emas, yang pada gilirannya dapat memberi tekanan pada pasar saham.
Saham Pilihan Hari Ini: PANI dan MDKA
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan trader untuk memperhatikan pergerakan saham PANI dan MDKA. Kedua saham ini saat ini mendapatkan rating trading "Buy" dari tim riset, menandakan prospek kenaikan yang potensial.
Kesimpulan
IHSG tengah dalam momentum kuat menuju level psikologis 7.000. Namun, ingatlah untuk tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik global yang bisa mempengaruhi pasar. Saham seperti PANI dan MDKA layak dicermati untuk peluang trading yang menarik di tengah tren penguatan ini.
Disclaimer: Informasi ini merupakan kajian riset dan bukan merupakan rekomendasi pembelian langsung. Selalu lakukan analisis dan pertimbangan risiko sebelum berinvestasi.