Pada pembukaan perdagangan Senin pagi di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun cukup signifikan, melemah sebanyak 114,26 poin atau 1,65% ke level 6.792,88.
Tidak hanya IHSG, indeks LQ45 yang mewakili 45 saham unggulan juga menunjukkan tekanan dengan penurunan 15,68 poin atau 2,05% ke posisi 749,25.
Penurunan ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar tengah berhati-hati memandang kondisi saat ini, terutama ketika geopolitik global dan sentimen pasar masih menjadi faktor penggerak utama.
Tidak sulit melihat bahwa ketegangan di kawasan Timur Tengah serta perkembangan kebijakan The Fed baru-baru ini turut membayangi suasana pasar. Investor nampaknya lebih memilih menunggu kepastian sebelum masuk dengan posisi beli lebih lebar.
Ini adalah momen bagi investor retail untuk memantau pergerakan dan mencari peluang di tengah volatilitas, sambil tetap memperhatikan sentimen eksternal yang kuat seperti eskalasi konflik di Timur Tengah dan keputusan suku bunga global.
Bagi Anda yang berinvestasi di pasar saham Indonesia, penting untuk tetap waspada, terus update berita dan cermati pergerakan IHSG serta saham unggulan yang Anda pegang. Volatilitas seperti ini wajar terjadi, namun selalu ada ruang untuk strategi investasi yang matang.