IHSG Menguat di Penutupan
Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat sebesar 0,71% atau 53,4 poin ke level 7.537 pada Jumat, 1 Agustus 2025. Beberapa saham, seperti BBCA, BRPT, dan RAJA, menunjukkan performa yang cerah.
Berdasarkan informasi dari RTI Infokom, sebanyak 357 saham mengalami kenaikan, sedangkan 255 saham turun, dan 189 saham stagnan. Lonjakan IHSG terjadi dalam kisaran 7.523 hingga 7.579, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp13.627 triliun.
Rincian Pergerakan Saham
Saham BBCA menjadi yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp719,9 miliar dan ditutup naik 0,30% ke harga Rp8.300 per saham. Tidak kalah menarik, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tercatat naik 2,28% ke level Rp2.690 per saham.
Tak mau ketinggalan, saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), di bawah kepemilikan Happy Hapsoro, melonjak hingga 10,34% dan ditutup di harga Rp2.880 per saham. Saham-saham lain yang turut menguat adalah TOBA (+13,24%), TLKM (+3,47%), dan ANTM (+1,05%).
Faktor Pendukung
Menurut analisis dari tim Riset Phintraco Sekuritas, sentimen positif muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan tarif 25% untuk impor dari Meksiko selama 90 hari, serta perkembangan positif dalam negosiasi dengan Tiongkok. Menteri Keuangan AS juga menyebutkan adanya potensi kesepakatan dengan Tiongkok sebelum batas akhir pada 12 Agustus 2025.
Dari sisi domestik, perhatian pasar tertuju pada rilis data ekonomi. Aktivitas sektor manufaktur Indonesia mengalami peningkatan meskipun masih berada dalam zona kontraksi. Indeks Manufaktur Indonesia menurut laporan S&P Global tercatat di angka 49,2, meningkat dari 46,9 pada bulan Juni. Meskipun demikian, angka ini masih di bawah batas netral 50.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$4,1 miliar untuk bulan Juni 2025, menjadikannya surplus selama 62 bulan berturut-turut. Sementara itu, inflasi tahunan Indonesia tercatat meningkat menjadi 2,37% di bulan Juli 2025, sedikit di atas proyeksi pasar tetapi tetap dalam target Bank Indonesia yang berada di kisaran 1,5% hingga 3,5%.
Kesimpulan
Kenaikan IHSG hari ini menunjukkan bahwa sentimen positif global dan soliditas data ekonomi domestik dapat memberikan dorongan bagi pasar saham Indonesia. Namun, tentu saja, investor perlu bijak melihat dinamika pasar yang berubah-ubah.