IHSG Melemah 12 Poin: Sektor Transportasi Tertekan Meski Sentimen Global Positif
Kamis, 3 Juli 2025Berita Pasar Saham

IHSG ditutup melemah 12 poin di tengah sentimen positif dari bursa global. Sektor transportasi dan logistik mengalami tekanan, meski neraca dagang Indonesia menunjukkan surplus jumbo pada Juni 2025.

IHSG Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pada Selasa (1/7/2025) dengan penurunan sebesar 12,32 poin atau 0,18%, mencapai level 6.915,36. Penurunan ini didorong oleh sektor transportasi dan logistik, sementara sentimen global menunjukkan perbaikan.

Tidak hanya IHSG, indeks saham LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami penurunan, merosot 0,27% atau 2,07 poin menjadi 770,58.

Sentimen Pasar Membaik

Associate Director of Research and Investment dari Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan bahwa bursa regional Asia sebenarnya bergerak positif mengikuti jejak Wall Street. Sentimen pasar berbalik baik berkat meredanya ketegangan perang dagang serta meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh The Fed.

Data Ekonomi Domestik

Dari sisi domestik, data yang dirilis oleh S&P Global menunjukkan bahwa indeks manufaktur Indonesia terkontraksi ke angka 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei. Kontraksi ini terjadi sebagai dampak dari lesunya permintaan domestik, meskipun kinerja ekspor masih relatif stabil.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang mencapai USD 4,3 miliar pada bulan Juni—angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan surplus hanya USD 160 juta bulan sebelumnya. BPS juga menyebutkan inflasi pada Juni mencapai 0,19% (mtm) dan 1,87% (yoy), berada dalam target Bank Indonesia yang bervariasi antara 1,5%–3,5%. Data ini seharusnya memberi ruang bagi BI untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, yang bisa memberikan dampak positif terhadap daya beli dan investasi.

Tensi Perdagangan Global

Di pasar global, pelaku pasar masih menanti keputusan Amerika Serikat mengenai kebijakan tarif impor yang jatuh tempo pada 9 Juli 2025. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa beberapa negara sedang berupaya bernegosiasi secara konstruktif. Namun, dia memperingatkan bahwa tarif dapat kembali dinaikkan jika tidak ada kemajuan.

Presiden AS, Donald Trump, juga mengancam untuk menambah tarif untuk Jepang, yang mencakup mempertahankan bea masuk 25% pada mobil dari Jepang. Hal ini menunjukkan ketidakseimbangan yang berkaitan dengan impor beras dari AS. Investor global kini mencermati apakah kesepakatan dagang dapat dicapai sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

Penutupan Perdangan IHSG

IHSG yang semula dibuka dengan penguatan malah berbalik arah melemah hingga sesi penutupan kedua. Menurut data IDX-IC, empat sektor yang mencatatkan penguatan adalah:

  • Barang konsumen non-primer naik 0,77%
  • Barang baku naik 0,16%
  • Infrastruktur naik 0,12%
  • Kesehatan sedikit menguat

Namun, delapan sektor lainnya mengalami penurunan, dengan transportasi & logistik mencatatkan penurunan terbesar di angka 2,23%.

Saham Paling Aktif dan Tertekan

Saham yang mengalami kenaikan terbanyak meliputi:

  • MINA
  • KRYA
  • APEX
  • ARCI
  • BUVA

Sedangkan saham yang paling banyak melemah mencakup:

  • BTPN
  • INDS
  • SAFE
  • NIRO
  • LFLO

Dengan terus berlanjutnya pergerakan di bursa, penting bagi investor untuk tetap memantau berita dan analisis yang dapat memengaruhi keputusan investasi mereka.

Kesiapan Investor

Apakah Anda sudah siap untuk memasuki pasar dengan informasi terbaru yang ada? Pastikan untuk terus mengikuti perkembangan terbaru sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang tepat.

Sumber: Liputan6