Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
IHSG Memulai Perdagangan Jumat dengan Tekanan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, 20 Juni 2025, dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,29%, menghuni level 6.948,28. Kekhawatiran investor akan meningkatnya keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik yang memanas antara Israel dan Iran turut mendorong sentimen negatif.
Penurunan Dilanjutkan hingga Intraday
Memasuki pukul 09.30 WIB, IHSG masih bertahan di area merah dengan koreksi sebesar 0,59% atau turun 40,8 poin ke level 6.927,83. Bahkan, level terendah intraday hari itu sempat menyentuh 6.918,47, memperlihatkan tekanan jual yang cukup signifikan.
IHSG Melemah (Lagi) Hari Ini Jumat 20 Juni (Bloomberg)
Aktivitas Perdagangan Dominasi Penjualan
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang sesi Jumat pagi, volume transaksi mencapai 4,09 miliar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp2,09 triliun. Frekuensi perdagangan terhitung sebanyak 230 ribu kali, mayoritas diwarnai aksi jual dari para investor.
Saham yang melemah berjumlah 254 saham, sementara yang menguat ada 210 saham dan 179 saham stabil tidak bergerak.
Sentimen Global Jadi Pemicu Utama
Kecemasan pasar berpusat pada potensi keterlibatan militer AS dalam konflik Timur Tengah, yang semakin memanas antara Israel melawan Iran. Presiden AS Donald Trump kabarnya akan mengambil keputusan penting dalam dua pekan mendatang terkait kemungkinan serangan militer ke Iran. Situasi ini membuat investor global cenderung memegang aset aman dan menahan diri dari risiko pasar saham.
Apa Arti Semua Ini untuk Investor?
Kawasan Timur Tengah selalu menjadi titik rawan gejolak yang berpotensi mempengaruhi pasar global, termasuk pasar saham Indonesia. Ketegangan yang tinggi biasanya memicu volatilitas yang cukup besar. Untuk investor, ini adalah pengingat untuk tetap waspada dan mungkin melakukan penyesuaian portofolio, mencari saham atau sektor yang tahan banting, atau mengurangi eksposur terhadap risiko geopolitik.
Menjaga keseimbangan dalam portofolio dan tetap mengikuti berita global menjadi kunci untuk mengantisipasi pergerakan pasar yang sangat dipengaruhi situasi politik tersebut.
Kesimpulannya, IHSG menghadapi tekanan nyata akibat kekhawatiran global atas konflik Timur Tengah yang semakin memanas. Momen seperti ini bisa jadi peluang untuk evaluasi investasi dan mengambil langkah bijak sesuai profil risiko masing-masing investor.