IHSG Memasuki Zona Hijau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru saja mencatat penguatan yang signifikan, melonjak 1,32% untuk ditutup di angka 7.287,34 pada akhir perdagangan 17 Juli 2025. Ini adalah penutupan yang sangat positif, menandakan momentum yang kuat dalam pasar selama sembilan hari berturut-turut.
Dalam transaksi hari ini, nilai transaksi mencapai Rp14,3 triliun, melibatkan 24,37 miliar saham dari 1,61 juta kali transaksi. Terdapat 355 saham yang mengalami kenaikan harga, sementara 234 saham lainnya turun, dan 217 saham tidak bergerak sama sekali.
Pembelian Asing yang Menarik
Menariknya, investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp636,31 miliar di seluruh papan, dengan rincian Rp546,10 miliar berasal dari pasar reguler dan Rp90,21 miliar dari pasar negosiasi serta tunai. Namun, di balik penguatan IHSG, terdapat net foreign sell yang cukup signifikan yang patut diperhatikan.
Saham yang Jauhi Perhatian
Meskipun IHSG menunjukkan performa yang baik, investor asing terpantau menjual beberapa saham. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang tercatat sebagai yang paling banyak dijual dengan net foreign sell mencapai Rp100,69 miliar. Di urutan kedua, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga terlihat mengalami penjualan bersih yang besar, masing-masing Rp83,57 miliar dan Rp57,38 miliar.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada hari Kamis:
- BBCA - Rp100,69 miliar
- ICBP - Rp83,57 miliar
- ANTM - Rp57,38 miliar
- PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) - Rp33,02 miliar
- PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) - Rp21,39 miliar
- PT Avia Avian Tbk. (AVIA) - Rp21,29 miliar
- PT Sinergi Inti Andalan Tbk. (INET) - Rp19,89 miliar
- PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp18,89 miliar
- PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) - Rp17,74 miliar
- PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) - Rp15,86 miliar
Kesimpulan
Dengan pergerakan IHSG yang kuat dan arus modal dari investor asing, saat ini tetap penting untuk mencermati sentimen pasar yang dapat membawa perubahan pada saham-saham tertentu. Apa langkah Anda selanjutnya? Apakah Anda akan mempertimbangkan untuk membeli saham yang mungkin dipandang undervalued oleh investor asing?