IHSG Menguat 0,32% Pagi Ini, Banyak Saham Hijau!
Jumat, 4 Juli 2025Berita Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan pada awal perdagangan hari ini, dengan banyak saham berada di zona positif.

IHSG Dibuka Positif

Jakarta, CNBC Indonesia — Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,32% ke level 6.901,11. Sekitar 233 saham tercatat mengalami kenaikan, sementara 95 saham mengalami penurunan, dan 216 saham tidak bergerak.

Dengan nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 414,4 miliar yang melibatkan 651,81 juta saham dari total 41.491 transaksi, IHSG melanjutkan penguatannya dan naik hingga 37 poin atau 0,55%.

Pergerakan Pasar Asia-Pasifik

Dalam perkembangan pasar Asia-Pasifik, terlihat adanya gerakan yang bervariasi. Misalnya, indeks Nikkei 225 di Jepang melemah sebesar 0,15%, dan Topix turun 0,21%. Namun, di sisi lain, indeks Kospi di Korea Selatan melesat 0,77% dan Kosdaq yang fokus pada saham berkapitalisasi kecil juga menguat 0,5%.

Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, juga melanjutkan penguatan meskipun hanya sebesar 0,13%. Dapat dilihat bahwa kontrak berjangka Hang Seng di Hong Kong diperdagangkan pada posisi 24.174, lebih rendah dari penutupan terakhir di 24.221,41.

Sentimen Pasar Global

Dari berita global, indek saham berjangka AS menunjukkan pergerakan datar menjelang publikasi laporan ketenagakerjaan untuk bulan Juni. Futures S&P 500 dan Nasdaq 100 mencatat kenaikan tipis, sedangkan Dow Jones Futures menguat 21 poin atau kurang dari 0,1%.

Ketiga indeks utama di Wall Street ditutup dengan hasil yang bervariasi pada perdagangan sebelumnya. S&P 500 berhasil mencetak rekor intraday tertinggi dan menutup perdagangan di level rekor baru. Sementara itu, Nasdaq Composite menguat 0,94% dan ditutup pada posisi rekor 20.393,13, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah tipis 10,52 poin atau 0,02% ke level 44.484,42.

Menyongsong Hari Ini

Hari ini, pasar keuangan Indonesia diharapkan akan bergerak mengikuti kombinasi sentimen fiskal, energi, dan aksi korporasi yang telah berlangsung. Pemerintah juga mulai menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di tengah tekanan fiskal yang terus meningkat.

Di sisi lain, pelaku pasar mengharapkan gebrakan IPO besar untuk memberikan suntikan likuiditas ke dalam IHSG. Namun, ketidakpastian global masih membayangi psikologi investor.

Sementara itu, kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam bisa menjadi kabar baik yang memberikan katalis positif bagi pasar, dan sinyal positif dari DPR RI mengenai penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk APBN juga diharapkan dapat memberikan stabilitas di tengah tekanan fiskal.

Akhir Kata

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, pelaku pasar tetap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.