IHSG Bergerak Menguat di Awal Perdagangan
Pada Rabu pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia menunjukkan penguatan tipis. IHSG dibuka naik 6,04 poin atau sekitar 0,08% ke level 7.161,89. Meski ada peningkatan, kelompok saham unggulan Indeks LQ45 justru turun 0,05% ke posisi 799,47.
Menurut Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, pergerakan IHSG hari ini cenderung mixed dengan rentang 7.100 hingga 7.180. Pergerakan ini masih sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Fokus Pasar pada Kebijakan The Fed
Investor di pasar global tengah menantikan pengumuman suku bunga The Fed yang diperkirakan akan tetap di level 4,25-4,5%. Keputusan ini sangat menentukan sentimen di pasar modal, termasuk di Indonesia.
Selain itu, Bank Sentral Jepang (BOJ) juga menahan suku bunga di 0,5%, pertahankan level tertinggi sejak 2008. Jepang juga mengadopsi kebijakan kontraktif dengan pengurangan pembelian obligasi sebesar 400 miliar Yen setiap kuartal hingga Maret 2026. Ini jadi sinyal bahwa beberapa bank sentral mulai menyesuaikan langkahnya, yang tentu akan berdampak bagi pasar keuangan global.
Risiko Geopolitik dan Dampaknya
Tensi geopolitik yang meningkat, khususnya konflik Israel-Iran yang sudah memasuki hari kelima, menjadi risiko yang cukup memperberat suasana pasar. Investor global mulai berhati-hati, terlihat dari penurunan indeks saham utama AS seperti Dow Jones yang turun 0,70%, S&P 500 melemah 0,84%, dan Nasdaq yang turun hampir 1%.
Kondisi Bursa Asia dan Dalam Negeri
Di pasar Asia, indeks Nikkei Jepang justru menguat 0,57%, sementara indeks Shanghai dan Hang Seng masing-masing melemah. Indeks Strait Times juga berhasil naik tipis 0,44%.
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga memperhatikan potensi kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan tetap stabil di 5,5%. Data terbaru menunjukkan utang luar negeri Indonesia pada April 2025 mencapai USD 431,5 miliar, naik 8,2% dibanding tahun lalu dan sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya 6,4%. Namun rasio ULN terhadap PDB masih terkendali pada 30,3%, menandakan kondisi fiskal Indonesia relatif aman.
Kesimpulan
Situasi pasar saat ini memang sedang diwarnai oleh ketidakpastian eksternal dan domestik. Sementara IHSG menguat tipis, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik dan keputusan kebijakan moneter utama yang akan memengaruhi sentimen pasar global.
Tetap pantau berita dan update pasar agar keputusan investasi Anda tetap tepat waktu dan sesuai arah pasar.