Poin Penting
- IHSG turun tipis 0,08% ke level 7.537, dipicu oleh koreksi saham big bank.
- Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 2,34 triliun, sehingga total net sell Year to Date (YTD) mencapai Rp 61,98 triliun.
- Saham teknologi dan konsumer primer mengalami kenaikan, sementara sektor keuangan mengalami penurunan tajam.
Analisis Indeks IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan tipis sebesar 5,73 poin (0,08%) menjadi 7.537 dalam sepekan ini. Penurunan ini terjadi meskipun indeks memiliki momentum yang baik, sempat mencapai rekor tertinggi dalam sembilan bulan terakhir di level 7.680.
Namun, tekanan datang dari koreksi di saham-saham besar seperti BBCA dan BMRI. Data BEI menyatakan bahwa 348 saham mengalami penurunan, sedangkan hanya 395 saham yang berhasil mencatatkan penguatan.
Kinerja Sektor
Sebagian besar sektor mengalami dampak negatif dari penurunan indeks ini, dengan sektor keuangan sebagai penyumbang utama penurunan sebesar 4,70%. Sementara itu, sektor teknologi dan konsumer primer justru mencatatkan penguatan.
Lima saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain:
- SMMA turun 32,27% menjadi Rp 15.375
- BBRI turun 3,61% menjadi Rp 3.740
- BMRI melemah 3,41% menjadi Rp 4.530
- BBCA anjlok 1,78% menjadi Rp 8.300
- BYAN mengalami penurunan menjadi Rp 18.600.

Net Sell Investor Asing
Pemodal asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 2,34 triliun pada pekan ini, melonjak tajam dibandingkan pekan lalu yang tercatat sebesar Rp 134,79 miliar. Dengan demikian, total penjualan bersih saham sepanjang tahun ini semakin meningkat ke angka Rp 61,98 triliun.
Saham penyumbang net sell terbesar termasuk saham BBCA yang mengalami net sell mencapai Rp 2,09 triliun, diikuti oleh BMRI senilai Rp 1,08 triliun. Di sisi lain, saham dengan catatan net buy tertinggi adalah TLKM (Rp 386,19 miliar) dan ASII (Rp 372,58 miliar).
Konteks Pasar Regional
Dari sudut pandang regional, penurunan IHSG masih tergolong rendah dibandingkan dengan bursa saham ASEAN lain. Sebagai contoh:
- Indeks Strait Times Singapura melemah 2,52%
- Indeks VN Vietnam turun 1,87%
- Indeks PSEi Filipina anjlok 1,67%.
Hanya Thailand yang mampu mencatatkan sedikit penguatan sebesar 0,10%.
Pengaruh ini mencerminkan bagaimana kondisi pasar di Asia Pasifik juga mengalami tekanan di tengah ketidakpastian ekonomi global.