Rangkuman Perdagangan IHSG
Pada sesi I perdagangan hari Kamis (24/7/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan yang patut dicatat. IHSG berhasil naik 91,11 poin atau 1,22%, menembus level 7.560,34. Keseluruhan, terdapat 334 saham yang berhasil naik, sedangkan 279 saham mengalami penurunan, dan 343 saham tidak bergerak.
Berdasarkan data yang dihimpun, IHSG bergerak dalam rentang 7.478,36 - 7.568,22 dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,07 triliun yang melibatkan hampir 12,93 miliar saham melalui lebih dari 977,200 transaksi. Kenaikan ini menunjukkan antusiasme investor yang tinggi pada sektor ini.
Pergerakan Sektor dan Saham Teratas
Uniknya, penggerak utama IHSG saat ini justru tidak datang dari saham-saham konglomerat, melainkan dari saham-saham perbankan. Saham BBCA menjadi bintang di sesi ini dengan nilai transaksi tertinggi mencapai Rp 2,44 triliun, diikuti oleh BMRI dan BBRI masing-masing dengan transaksi Rp 1,73 triliun dan Rp 922,1 miliar. Hal ini menyebabkan sektor finansial terangkat 2,65%.
Satu saham yang mencuri perhatian adalah Sinarmas Multiartha (SMMA), yang melonjak 20% dan menyentuh batas auto reject atas (ARA), berkontribusi hingga 25,13 poin untuk indeks.
BBRI dan BMRI juga menjadi bintang dengan kontribusi masing-masing sebesar 21,42 poin dan 11,38 poin. BBRI bahkan berhasil mencatatkan kenaikan 3,42% ke level 3.930, sementara BMRI naik 2,78% ke level 4.810.
Proyeksi dan Sentimen Pasar
Para pelaku pasar terus memperhatikan berbagai sentimen yang kemungkinan besar akan memengaruhi IHSG. Di dalam negeri, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Asian Development Bank (ADB) dan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memperlihatkan pandangan yang berbeda-beda. Selain itu, kebijakan tarif dagang terbaru dari Presiden AS Donald Trump terhadap Jepang dan Filipina menjadi perhatian tambahan bagi investor.
Di sisi teknikal, IHSG saat ini berada di level resistance kuat, tetapi euforia saham IPO tampaknya meredup. Dua emiten baru, CDIA dan COIN, mengalami suspensi, tetapi Bursa Efek Indonesia telah membuka perdagangan COIN dengan mekanisme perdagangan FCA.
Dengan semua dinamika ini, ada peluang IHSG untuk menembus breakout, baik melalui level resistance atas maupun support bawah yang sebelumnya sulit dilewati.