IHSG Tembus Rekor Historis di 8.051, Investor Asing Serbu Saham Energi dan Tambang
Senin, 22 September 2025Berita Pasar Saham

Investor asing memutar kembali dan mencatatkan beli bersih yang signifikan, mendorong IHSG mencapai angka tertinggi 8.051. Detail lebih lanjut tentang pergeseran ini di artikel ini.

Jakarta, Warta Ekonomi

Investor asing kembali menjanjikan arus positif ke bursa saham Indonesia dengan net buy mencapai Rp3,03 triliun selama periode 15–19 September 2025. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan peningkatan ini terjadi setelah sebelumnya tercatat jual bersih sebesar Rp6,59 triliun.

Searing rebound ini juga mendampingi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil memecahkan rekor tertingginya dengan lonjakan 2,51 persen, berakhir pada angka 8.051,11. Sebuah pencapaian luar biasa, mengingat posisi pekan lalu tercatat hanya di 7.854,06.

Namun, menarik untuk dicatat, meski minat asing memperlihatkan pemulihan, saham perbankan unggulan menjadi target jual. Sebaliknya, minat tersebut teralihkan ke sektor tambang dan energi. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) muncul sebagai primadona dengan nilai beli asing tertinggi, mencapai Rp1,81 triliun, meskipun harga saham ini justru mengalami koreksi sebesar 6,97 persen selama sepekan.

Saham-saham lain juga tampil dengan performa yang beragam. Misalnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yang diborong asing hingga Rp1,67 triliun dan mengalami lonjakan harga 27,45 persen, berakhir di Rp650.

Selain itu, saham-saham dari sektor energi dan infrastruktur juga menarik perhatian. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dibeli asing sebesar Rp450 miliar dengan kenaikan harga 32,16 persen menjadi Rp1.270.

Tren minat ini juga ditunjukkan pada saham PT Petrosea Tbk (PTRO), yang melonjak 36,25 persen ke harga Rp5.300 setelah diborong asing senilai Rp306,4 miliar.

Peningkatan yang terjadi di pasar saham ini menunjukkan bahwa investor asing tetap optimis terhadap potensi pasar Indonesia, terutama dalam sektor-sektor yang kritis seperti tambang dan energi. Namun, bagaimana dengan sektor lainnya? Mari kita cermati lebih dalam ke depannya.