IHSG Tertekan: Saham BRMS, ANTM, dan CDIA Sebabkan Penurunan di 30 September 2025
Rabu, 1 Oktober 2025Berita Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,77% pada 30 September 2025, tertekan oleh pergerakan saham BRMS, ANTM, dan CDIA.

IHSG Ditutup di Zona Merah

Hari ini, Selasa (30/9/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.061,06, mengalami penurunan sebesar 0,77%. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menjadi penyebab utama tekan IHSG pada hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka pada level 8.137,64 dengan level terendah mencapai 8.042,82. Meskipun mencapai angka tertinggi di 8.150,34 sepanjang perdagangan, tekanan dari beberapa saham membuat indeks tidak mampu mempertahankan momentum positifnya.

Transaksi Pasar yang Signifikan

Selama hari perdagangan ini, total nilai transaksi tercatat mencapai Rp27,38 triliun dengan volume transaksi mencapai 55,24 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2,54 juta kali. Menariknya, market cap pasar modal Indonesia kini berada di angka Rp14.890 triliun.

Pada sesi perdagangan kali ini, terdapat 410 saham yang mengalami penurunan, sementara 304 saham menunjukkan penguatan, dan 243 saham tetap stagnan. Hal ini mencerminkan volatilitas di pasar yang cukup signifikan.

Saham-Saham yang Menarik Perhatian

Selama perdagangan, saham (BRMS) tercatat melemah sebesar 1,18%. Sementara saham dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengalami penurunan yang lebih tajam yakni 4,24%, dan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) turun sebanyak 3,73%.

Saham dengan performa terburuk dalam perdagangan hari ini diisi oleh beberapa emiten yang mengalami penurunan harga yang signifikan. Misalnya, harga saham PT Cipta Selara Murni Tbk. (CSMI) jeblok hingga 14,78%, diikuti oleh PT Prashida Aneka Niaga Tbk. (PSDN) yang turun 14,62%, dan PT Topindo Solusi Komunika Tbk. (TOSK) terjun 14,41%.

Namun, tidak semua berwarna merah, saham PT Indo Oil Perkas Tbk. (OILS) mencatatkan lonjakan harga hingga 34,72%. Ini diikuti PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) dengan kenaikan 34,65% dan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) yang meningkat 34,12%.

Sentimen yang Mempengaruhi IHSG

Analisis dari Tim Riset Phintraco Sekuritas menunjukkan adanya beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG saat ini. Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) didorong oleh inflasi AS yang masih dalam perkiraan, mendorong investor untuk kembali menanamkan modal mereka, salah satunya pada emas.

Kondisi ini juga berimplikasi positif terhadap penguatan saham-saham yang berkaitan dengan komoditas emas. Sedangkan sentimen lain juga datang dari penguatan rupiah, mengingat dolar AS mengalami penurunan yang signifikan akibat potensi shutdown pemerintah AS dalam waktu dekat.

Menghadapi situasi ini, penting bagi investor untuk terus memonitor perkembangan dan mengadaptasi strategi investasi mereka. Bagaimana pandangan Anda mengenai pergerakan IHSG ke depan?

Sumber: Market