IHSG Turun 0,67%, Asing Sepakat Lepas Saham Bank dan Energi
Jumat, 20 Juni 2025Berita Pasar Saham

IHSG kembali melemah setelah menguat sehari sebelumnya, didorong aksi jual asing pada saham bank dan energi meski sektor properti masih menunjukkan tren positif.

Pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,67% atau 48 poin, berakhir di level 7.107,79. Meskipun ada 228 saham yang berhasil naik, lebih banyak saham justru turun, yakni mencapai 361 saham, dengan 212 saham stagnan.

Total nilai transaksi hari itu mencapai Rp 11,52 triliun, di mana sebanyak 20,62 miliar saham berpindah tangan dalam 1,2 juta kali transaksi.

Dari sektor, hanya sektor properti yang bercahaya hari ini dengan kenaikan hampir 3%. Namun, lonjakan ini belum cukup mengangkat IHSG dari tekanan jual.

Aksi jual asing masih menjadi faktor utama pelemahan pasar dengan catatan net sell sebesar Rp 646,38 miliar sepanjang hari ini. Investor asing tampak kompak melepas saham, terutama pada sektor bank dan energi.

Tiga sektor yang paling terdampak yaitu utilitas (-1,33%), finansial (-1,3%), dan bahan baku (-1,28%).

Saham yang memberi tekanan terbesar pada IHSG antara lain PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang turun 4% dan memberikan pengaruh negatif sebesar -11,85 poin indeks. Begitu juga dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,93% dan menghantam indeks sebanyak -8,52 poin.

Saham [AMMN] sempat bergerak naik cukup tinggi menjelang RUPS pada 16 Juni 2025, bahkan sempat melesat 10% secara intraday, namun akhirnya ditutup turun 7,62%. Pada hari berikutnya, AMMN kembali menguat dan ditutup naik 7,26%.

Selain BBCA, saham bank lain yang menjadi beban IHSG adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan kontribusi penurunan sebesar -4,59 poin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar -4,4 poin, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebanyak -2,16 poin.

Investor asing memangkas kepemilikan saham senilai Rp 646,38 miliar di pasar secara keseluruhan, dengan net sell Rp 689,28 miliar di pasar reguler. Namun, ada pembelian bersih asing sebesar Rp 42,91 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Saham [BBRI] menjadi favorit pelepasan asing terbesar dengan net sell mencapai Rp 433,33 miliar, disusul [AMMN] Rp 122,06 miliar dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp 69,59 miliar.

Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan Rabu:

  1. BBRI - Rp 433,33 miliar
  2. AMMN - Rp 122,06 miliar
  3. PGEO - Rp 69,59 miliar
  4. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) - Rp 56,99 miliar
  5. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Rp 75,10 miliar
  6. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Rp 54,19 miliar
  7. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Rp 37,40 miliar
  8. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Rp 35,94 miliar
  9. BMRI - Rp 35,44 miliar
  10. BBNI - Rp 34,83 miliar

Situasi ini menggambarkan bahwa meskipun sektor properti masih menunjukkan daya tahan, tekanan jual di bank dan energi cukup nyata sehingga mendorong IHSG ke zona merah hari ini. Bagi investor, waspadai sentimen asing yang masih dominan melepas saham terutama pada bank dan sektor energi yang selama ini menjadi penopang utama pasar.

(Penulis: Zefanya Aprilia)

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia