Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat, Saham BRPT, ISAT, & CPIN Melaju
Senin, 21 Juli 2025Berita Pasar Saham

Saham BRPT, ISAT, dan CPIN menjadi yang terdepan dalam penguatan pasar, membawa Indeks Bisnis-27 naik pada perdagangan hari ini.

Bisnis.com, JAKARTA

Pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025), Indeks Bisnis-27 ditutup menguat, beriringan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatatkan kenaikan 1,32% ke level 7.287,02. Kembali melonjak, posisi ini mencerminkan sentimen positif di pasar.

Kenaikan ini didukung oleh kinerja saham-saham unggulan seperti BRPT, ISAT, CPIN, dan AMRT. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis ini mengalami lonjakan 1,58% ke 503,38. Dalam perdagangan hari ini, tercatat 18 saham memperlihatkan penguatan, 6 saham mengalami penurunan, dan 3 saham stagnan.

Khususnya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) memimpin lonjakan harga dengan kenaikan 8,46% menjadi Rp2.180, diikuti oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) yang Kenaikannya mencapai 8,13% ke Rp2.260. Tidak hanya itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) juga menunjukkan kinerja gemilang dengan kenaikan 5,35% ke harga Rp5.025, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menguat sebesar 5,12% ke Rp2.260.

Di sisi lain, tidak semua saham menyusul tren positif ini. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menderita penurunan 0,81% menjadi Rp2.440, sementara PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengalami penurunan 0,51% ke Rp980.

Selaras dengan itu, IHSG pun secara keseluruhan ditutup menguat 1,32% atau 95 poin, mencapai posisi baru di 7.287,02. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.229,26 dan mencapai puncaknya di angka 7.291,56. Dalam transaksi ini, tercatat 355 saham meningkat, 234 saham menurun, dan 217 saham stagnan.

Kapitalisasi Pasar dan Proyeksi ke Depan
Kapitalisasi pasar kini mencapai Rp13.041 triliun, mencerminkan optimisme investor. Meskipun dalam konteks pasar yang lebih luas, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyatakan bahwa ada kemungkinan pergerakan indeks akan menguji level resistance di kisaran 7.200. "IHSG berpotensi mengalami koreksi jika gagal menembus level tersebut," ungkapnya.

Dalam proyeksi jangka pendek, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas memprediksi pertumbuhan laba per saham (EPS) emiten sekitar 3% pada tahun 2025, di bawah konsensus sebesar 6%. Kendati demikian, proyeksi ini telah terhitung dalam valuasi saat ini, dengan price to earnings (PE) sebesar 13,2 kali.

Rendahnya proyeksi EPS ini diantisipasi akibat kinerja industri yang melambat pada kuartal II/2025, terlihat dari penjualan semen, mobil, dan motor, serta rendahnya kinerja sektor perbankan di bulan April-Mei 2025.

"Kami mempertahankan target IHSG akhir tahun 2025 di 7.350, dengan proyeksi PE 13,5 kali dan pertumbuhan EPS 3% saat ini," imbuh mereka. Sektor dan saham yang diunggulkan untuk semester II/2025 antara lain telekomunikasi (ISAT, TLKM, EXCL), konsumer (ICBP), dan beberapa perbankan (BBCA, BTPS).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sumber: Market