Indeks Bisnis-27 Bergerak Menguat
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 menunjukkan performa yang positif pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (10/9/2025). Saham-saham besar, khususnya dari sektor perbankan, memimpin penguatan.
Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.20 WIB, indeks hasil kolaborasi antara Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini berhasil naik 1,04% ke level 504,16. Ini tentu saja kabar baik bagi para investor!
Indeks berfluktuasi dalam kisaran 501,67 hingga 504,95 selama sesi perdagangan awal. Dari 27 konstituen, sebanyak 14 saham berhasil mencetak penguatan, sementara 11 mengalami penurunan, dan dua lainnya tetap stagnan.
Kinerja Saham Perbankan yang Kinclong
Di antara saham-saham yang menunjukkan kinerja luar biasa, terutama dari sektor perbankan, adalah:
- BBCA (PT Bank Central Asia Tbk.): naik 2,66%
- BBNI (PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.): naik 0,74%
- BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.): naik 1,85%
- BMRI (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.): naik 1,39%
- BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk.): naik 2,02%
Selain itu, saham-saham lain di indeks Bisnis-27 juga menunjukkan performa yang baik, seperti:
- BRPT (PT Barito Pacifik Tbk.): naik 2,79%
- CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.): naik 0,67%
- INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.): naik 1,32%
- ISAT (PT Indosat Tbk.): naik 0,81%
- KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.): naik 0,44%
Saham yang Menunjukkan Penurunan
Namun tidak semua saham dalam indeks Bisnis-27 berada dalam zona hijau. Beberapa saham yang tercatat mengalami penurunan antara lain:
- AKRA (PT AKR Corporindo Tbk.): turun 0,82%
- AMRT (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.): turun 0,98%
- ANTM (PT Aneka Tambang Tbk.): turun 2,46%
- ASII (PT Astra Internasional Tbk.): turun 0,45%
- DSNG (PT Dharma Satya Nusantara Tbk.): turun 0,8%
Di samping itu, saham ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.) juga mencatat penurunan 0,54%.
Kesimpulan
Indeks Bisnis-27 memberi sinyal optimisme pada awal perdagangan hari ini yang didorong oleh performa solid dari sektor perbankan. Namun, para investor tetap disarankan untuk selalu melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.