JP Morgan kembali memberi gambaran terbaru soal pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke depan. Apa yang mereka prediksi? IHSG bakal bergerak dalam rentang 6.500 hingga 7.500 dalam 12 bulan ke depan, menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi.
Henry Wibowo, Executive Director sekaligus Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia, menyebut rentang luas ini mencerminkan berbagai ketidakpastian yang sedang berlangsung, termasuk faktor geopolitik dan fluktuasi pasar global yang masih terasa kuat.
“Range-nya cukup besar. Kenapa? Karena ada geopolitik, adanya market volatility saat ini,” ungkap Henry saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Yang menarik, JP Morgan mengamati dua sektor yang mereka favoritkan untuk catatan investasi tahun ini: sektor konsumer dan sektor terkait emas.
“Sektor tambang yang berhubungan dengan emas itu kami suka,” jelas Henry.
Ini sejalan dengan proyeksi Head of Global Commodities Strategy JP Morgan, Natasha Kaneva, yang memperkirakan harga emas rata-rata akan mencapai sekitar US$3.675 per ons pada kuartal terakhir 2025, bahkan mendekati US$4.000 per ons di kuartal kedua 2026. Faktor pendorongnya? Risiko resesi dan ketidakpastian dalam perdagangan serta tarif yang masih membayangi pasar global.
Tak hanya itu, JP Morgan sebelumnya sudah menetapkan target IHSG di level 7.900 untuk 2025. Namun, tahun ini dianggap sebagai tahun transisi untuk Indonesia yang akan memasuki rezim administrasi baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Di sisi lain, ketidakpastian global yang meningkat, terutama dengan kembalinya Donald Trump sebagai sosok politik internasional yang berpengaruh, turut memberikan dinamika tersendiri bagi pasar saham Tanah Air.
JP Morgan juga membagikan skenario lengkap untuk IHSG tahun ini:
- Base-case: 7.900
- Bullish case: 8.400
- Bear case: 6.600
Jelas, investor harus siap dengan gelombang naik turun yang mungkin terjadi. Namun jika kamu fokus pada sektor konsumer dan emas, ini bisa menjadi area yang menjanjikan untuk diperhatikan.
Bagaimana menurut kamu? Apakah saham-saham sektor ini bisa jadi andalan dalam portofoliomu tahun ini? Dengan volatilitas pasar yang masih tinggi, strategi pemilihan sektor jadi kunci agar investasi tetap optimal.