Likuiditas Pulih, Saatnya Borong Saham Bank dengan Pilihan Teratas BBCA dan BBRI
Sabtu, 13 September 2025Berita Pasar Saham

Dengan likuiditas yang mulai pulih dan valuasi historis yang rendah, saatnya investor memanfaatkan kesempatan untuk berinvestasi pada saham perbankan, terutama BBCA dan BBRI.

Poin Penting

  • Likuiditas membaik: SRBI turun, M2 tumbuh 6,5%, LDR terkendali.
  • Valuasi bank di level historis rendah: Peluang akumulasi jangka panjang.
  • Rekomendasi top pick: BBCA (TP Rp11.500) dan BBRI (TP Rp5.300).

JAKARTA, investortrust.id – Saatnya memburu saham-saham perbankan di tengah membanjirnya sentimen positif. Pemerintah baru saja menggelontorkan dana senilai Rp 200 triliun ke dalam sistem perbankan Indonesia untuk memperkuat likuiditas. Ini bukan hanya kabar baik untuk sektor perbankan, tetapi juga peluang menarik bagi investor.

Mendukung rekomendasi ini, Sucor Sekuritas mempertahankan outlook positif pada sektor perbankan, percaya bahwa kondisi terburuk sudah terlewati. Likuiditas dalam sistem perbankan mulai pulih, terlihat dari penurunan imbal hasil SRBI dan pertumbuhan uang beredar (M2) yang stabil. Kualitas aset dan buffer permodalan bank juga tetap sehat.

"Dengan latar belakang ini, valuasi sektor bank Tanah Air telah turun ke level rendah, sehingga menciptakan titik masuk yang menarik bagi investor jangka panjang yang mencari eksposur berkualitas," kata Edward Lowis, analis dari Sucor Sekuritas, dalam riset terbarunya.

Tanda Pemulihan Likuiditas

Edward menjelaskan bahwa ada tanda-tanda pemulihan likuiditas terlihat dari saldo SRBI yang beredar, yang turun menjadi Rp 740 triliun pada Juli 2025, dari puncaknya di Rp 969 triliun pada November 2024. Selain itu, imbal hasil SRBI juga menunjukkan penurunan yang signifikan, dari 7,3% di awal 2025 menjadi sekitar 5% saat ini, mengikuti penurunan yang lebih luas pada imbal hasil obligasi pemerintah.

Pertumbuhan uang beredar (M2) meningkat menjadi 6,5% YoY. Rasio LDR pada industri perbankan juga menunjukkan perbaikan, turun menjadi 86,4% di Juni 2025, dari 89,2% pada Maret 2025. Tak lupa, pemerintah juga akan menggelontorkan dana Rp 200 triliun ke sistem perbankan nasional.


Memperkuat Manajemen Biaya Dana

Perbaikan likuiditas ini diprediksi akan membantu bank mengelola biaya dana dengan lebih baik, mendukung potensi rebound NIM pada paruh kedua 2025, utamanya di tengah kondisi kurva imbal hasil yang semakin curam.

Valuasi saham perbankan kini diperdagangkan pada level -1SD di bawah rata-rata PBV 10 tahun. Ini mungkin menunjukkan sebagian besar potensi penurunan telah diperhitungkan.

Rekomendasi Saham

Sucor Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham BBCA dengan target harga Rp 11.500, didukung oleh kekuatan franchise, kualitas aset unggul, serta konsistensi ROE. Selain itu, mereka juga merekomendasikan saham BBRI dengan target harga Rp 5.300, yang menawarkan valuasi menarik dan imbal dividen yang kompetitif.

Kedua saham tersebut merupakan pilihan yang solid untuk investor yang ingin mengakumulasi saham berkualitas tinggi di sektor perbankan.

Grafik Saham Bank Ytd


Kesimpulan

Dengan likuiditas yang mulai pulih dan valuasi bank yang menarik, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan investasi di saham perbankan. Akankah Anda menjadi bagian dari peluang ini?