Memahami Reli IHSG
Akhir-akhir ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah menunjukkan performa yang impresif. Reli ini didorong oleh meningkatnya aliran modal asing serta sentimen-sentimen positif mengenai prospek perekonomian Indonesia. Sebagian besar saham yang menjadi penopang utama adalah milik konglomerat besar.
Target Psikologis IHSG
Menurut Ekky Topan, seorang analis investasi dari Infovesta Utama, IHSG berpotensi untuk menyentuh angka 8.000. Namun, setelah mencapai level tersebut, aksi profit taking dari para investor dapat memicu koreksi. "Setelah menembus target psikologis seperti 8.000, besar kemungkinan akan terjadi aksi ambil untung dan koreksi di pasar," ungkapnya.
Kuatnya Minat Investor Asing
Saat ini, IHSG mendapat dorongan signifikan dari kembalinya investor asing ke pasar saham Indonesia. Investor asing tertarik karena berbagai faktor yang mendukung, seperti stabilitas nilai tukar rupiah dan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed. Langkah ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia masih menarik meski ada tantangan di depan.
Rebalancing MSCI dan Performa Jangka Panjang
Memasuki pasar saham Indonesia, investor harus memperhatikan rebalancing MSCI yang terjadi baru-baru ini. Liza Camelia, kepala riset di Kiwoom Sekuritas, menekankan bahwa kinerja jangka panjang IHSG akan bergantung pada pergerakan yield Treasury AS. Dengan adanya aksi rebalancing, saham yang berkapitalisasi besar menjadi fokus investor, karena menyediakan likuiditas yang lebih.
Proyeksi IHSG dan Kalender Perusahaan
Kiwoom Sekuritas memproyeksikan IHSG hingga level konservatif 7.500 hingga 7.800. Meskipun target tersebut telah tercapai, belum ada revisitarget berdasarkan kondisi pasar saat ini. Selain itu, adanya potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed diharapkan dapat membawa optimisme lebih lanjut hingga akhir tahun 2025.
Musim Dividen dan Stimulus Fiskal
Beberapa faktor, seperti musim dividen dari saham-saham bluechip yang akan datang di bulan Oktober hingga Desember 2025, juga dijadikan katalis positif bagi IHSG. Government stimulus in the property sector is expected to enhance economic performance further.
Mempertahankan Tren Bullish
Investor yang ragu dengan kemungkinan profit taking khawatir bahwa koreksi adalah hal yang wajar dalam pelaksanaan pasar. Analis dari MNC Sekuritas, PIK Hijjah Marhama, mengingatkan bahwa selama tidak ada ketegangan global, IHSG diharapkan bisa mempertahankan tren bullish-nya. Jika terjadi koreksi, diharapkan bersifat sementara mengingat ada banyak faktor pendukung yang bekerja untuk pasar.
Kesimpulan
Dengan prospek yang positif tetapi disertai oleh potensi koreksi, investor disarankan untuk tetap cermat. Memahami dinamika pasar dan tetap mengikuti informasi terkini akan sangat penting dalam mengambil keputusan investasi di masa mendatang.