Mengenal 10 Saham Termahal di BEI: Ada yang Seharga 2 Unit iPhone 13
Senin, 14 Juli 2025Berita Pasar Saham

Beberapa saham di Bursa Efek Indonesia memiliki harga yang sangat tinggi, hingga setara dengan harga dua unit iPhone 13! Temukan saham termahal dan alasan di balik harganya yang selangit.

Mengapa Saham Ini Mahal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 11 Juli 2025, beberapa emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat harga saham yang sangat menggiurkan. Ada yang mencapai belasan juta untuk satu lot, yang setara dengan harga dua unit iPhone 13.

Dalam laporan ini, kami menyajikan sepuluh saham termahal di BEI. Ikuti terus untuk menemukan informasi lebih lanjut mengenai faktor penyebab tingginya harga saham.

Saham

Mengapa Harga Saham Bisa Mahal?
Saham yang mahal sering kali terpengaruh oleh berbagai faktor. Pertama, permintaan yang tinggi dari investor, sementara ketersediaan saham (penawaran) yang rendah dapat menyebabkan lonjakan harga. Hal ini umum terjadi pada saham dengan prospek pertumbuhan yang sangat baik.

Lebih jauh, kinerja keuangan yang mumpuni dari perusahaan bisa menarik lebih banyak investor untuk membeli, terlepas dari harga yang tinggi. Ini membuat nilai saham menjadi lebih diinginkan.

Di samping itu, jika jumlah saham yang beredar di pasar (free float) rendah, maka akan lebih sulit bagi investor untuk membeli saham tersebut. Hal ini sering kali turut berkontribusi pada harga yang terus melonjak.

Mari kita lihat daftar saham termahal berdasarkan pengamatan CNBC Indonesia.

Daftar Saham Termahal di BEI

Berikut adalah tabel berisi sepuluh saham termahal di BEI:

Jika melihat harga iPhone saat ini, harga saham seperti DCII bisa membeli beberapa tipe handphone dari beberapa seri.

Jadi, mengapa Anda yakin bahwa harga saham ini dapat tetap bertahan di level tinggi?

Harga saham dapat tetap tinggi karena banyak faktor yaitu, umum seperti keinginan investor untuk berinvestasi, potensi pertumbuhan yang baik, dan kinerja keuangan yang solid. Dengan sebuah bisnis yang sehat, investor biasanya lebih tertarik untuk berinvestasi, meskipun harga sudah terbilang mahal.

Sanggahan: Artikel ini adalah pandangan dari CNBC Indonesia Research. Artikel ini tidak bertujuan untuk merekomendasikan pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk investasi terkait. Keputusan sepenuhnya berada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.