Mengenal 5 Fakta Penting Saham IPO COIN, Pemilik Bursa Kripto Indonesia
Rabu, 25 Juni 2025IPO dan RUPS

COIN, induk usaha dari CFX yang mengatur bursa kripto di Indonesia, bersiap melantai di bursa saham lewat IPO. Simak 5 fakta menarik seputar prospek dan nilai valuasi saham ini sebelum kamu memutuskan investasi.

5 Fakta Saham IPO COIN: Pemilik Bursa Kripto Indonesia

COIN adalah perusahaan induk dari CFX, sebuah Self Regulatory Organization (SRO) di dunia kripto yang menaungi sejumlah exchange crypto di Indonesia. Mereka baru saja mengumumkan rencana IPO alias penawaran saham perdana di bursa. Yuk, kita kupas lima fakta menarik seputar saham COIN ini.

1. Dana IPO 100% Untuk Modal Kerja Anak Usaha

Seluruh dana yang masuk dari IPO ini direncanakan akan digunakan sebagai modal kerja kedua anak usaha COIN. Kenapa? Karena bursa kripto seperti CFX ini tak perlu fokus ekspansi bisnis besar, melainkan lebih ke pengelolaan dan regulasi internal.

Rinciannya, sekitar 85% dana dialokasikan untuk anak usaha CFX, dipakai untuk bayar layanan cloud computing dengan Alibaba Cloud hingga 2026, biaya keamanan IT, provisi likuiditas bursa untuk 2025, dan operasional lain. Sisanya 15% untuk anak usaha kustodian seperti biaya blockchain wallet service dan layanan cloud.

2. Struktur Pemegang Saham: 14 Pemilik dengan 4 Pengendali

COIN sebelum IPO dimiliki oleh 14 pihak, namun hanya 4 pengendali utama yang punya pengaruh besar. Mereka adalah Andrew Hidayat (dari MMS Group, perusahaan energi di Indonesia), Aaron Ang Nio (direktur Plug and Play Indonesia, semacam venture capital), Jeth Soetoyo (pemilik Exchange Crypto Pintu), dan Budi Mardiono (profil publik kurang terbuka).

Menariknya, MMS Group yang dipimpin Andrew Hidayat sebenarnya bergerak di bidang energi, jauh dari dunia kripto. Ini menunjukkan diversifikasi bisnis dan investasi yang cukup luas.

3. Performanya Baru Mulai Optimal Sejak 2024

CFX, anak usaha utama COIN, baru aktif beroperasi penuh sejak tahun 2024. Sebelumnya, mereka mulai mendapatkan anggota baru akhir 2023.

Pendapatan COIN melonjak naik signifikan: dari Rp36 juta AS di 2023 menjadi Rp101 miliar di 2024. Laba bersihnya juga naik dari rugi Rp495 juta menjadi untung Rp43 miliar. Namun, arus kas operasional masih negatif Rp21 miliar, karena pembayaran kepada pemasok yang cukup besar.

Sumber pendapatan utama CFX terdiri dari:

  • Fee transaksi kripto
  • Fee jasa implementasi sistem e-reporting dan matching order
  • Jasa sewa perangkat lunak
  • Jasa registrasi dan iuran keanggotaan tahunan

Dominasi pendapatan berasal dari fee transaksi dan jasa implementasi.

4. Riwayat dan Sosok Pengendali Utama

Andrew Hidayat, sebagai pengendali besar dari MMS Group, sempat jadi sorotan pada 2024 terkait dugaan kasus lelang aset Jiwasraya. Namun perkembangan kasus tersebut belum ada info lanjut.

Selain itu, ia pernah divonis hukuman terkait kasus suap izin tambang di masa lalu.

MMS Group juga mulai mengekspansi bisnis data center lewat Bitera dengan kapasitas besar, diteruskan dengan kehadiran sosok Boy Thohir yang beberapa kali hadir dalam event peluncuran Bitera dan gedung Commodity Square. Ada sinyal kolaborasi bisnis yang sedang berjalan di sini.

5. Valuasi Saham COIN Cukup Premium

Dari sisi valuasi, IPO COIN dihargai dengan PBV antara 1,13 hingga 1,19 kali dan PER sekitar 33 sampai 35 kali. Ini terbilang premium, mengingat COIN adalah SRO yang bisnisnya belum banyak punya pembanding pasar.

Mengenai dividen, COIN menetapkan kebijakan maksimal 70% dari laba bersih untuk dibagikan. Dengan laba 2024, potensi dividen sekitar Rp2 per saham atau yield sekitar 1-2% dari harga IPO.


Kesimpulan

Saham COIN menawarkan peluang menarik sebagai pemain utama di bursa kripto Indonesia. Namun, nilai valuasi yang premium dan arus kas operasional yang masih negatif perlu jadi pertimbangan serius.

Sebagai investor, penting untuk paham bahwa bisnis regulasi seperti SRO ini tidak seperti perusahaan teknologi yang agresif ekspansi. Mereka berfokus pada ketertiban pasar dan pengawasan.

Kalau kamu ingin mendapatkan insight saham lengkap, analisis mendalam, dan pilihan saham terbaik tiap bulan, bisa coba bergabung dengan komunitas Mikirsaham untuk diskusi real-time dan rekomendasi.

Investasi cerdas bukan sekadar ikut tren, tapi juga memahami fundamental dan risiko. Selamat berinvestasi dan selalu bijak!


Disclaimer: Artikel ini bukan rekomendasi beli atau jual saham. Harap lakukan riset dan konsultasi keuangan sebelum investasi.

Sumber: Mikirin Duit