Menggali Peluang Tokenisasi Saham: Dari $500 Juta Menuju $1,34 Triliun
Selasa, 19 Agustus 2025Analisis Saham

Pelajari bagaimana tokenisasi saham dapat mengubah wajah investasi global dengan potensi pertumbuhan yang luar biasa hingga $1,34 triliun pada tahun 2030.

Laporan ini disusun oleh Tiger Research, menganalisis evolusi pasar saham yang ditokenisasi dari valuasi sebesar $500 juta menuju potensi $1,34 triliun pada tahun 2030 mendatang, serta mengkaji para pemain kunci dalam ekosistem tersebut.


Peluang Pasar:

Saat ini, tokenisasi pasar saham bernilai sekitar $500 juta, tetapi berpotensi tumbuh menjadi $1,34 triliun pada tahun 2030 jika hanya 1% saham global yang ditokenisasi. Ini mencerminkan potensi pertumbuhan 2.680x, didorong oleh konvergensi antara kejelasan regulasi dan maturitas infrastruktur yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

Proposisi Nilai:

Saham ter-tokenisasi memungkinkan perdagangan 24/7 secara global serta kepemilikan fraksional. Nilai tambah utamanya adalah integrasi dengan DeFi, di mana investor dapat menggunakan saham sebagai agunan untuk pinjaman atau mencetak imbal hasil dari semuanya tanpa menjual saham.

Mengapa Hal ini Berpotensi Besar:

Berbeda dengan kategori real-world assets (RWA) lainnya yang harus menciptakan permintaan dari nol, tokenisasi saham langsung masuk ke pasar saham global yang sudah bernilai $134 triliun dan memiliki masalah struktural yang nyata. Kombinasi antara permintaan yang sudah ada dan titik-titik gesekan yang dapat diatasi menjadikan saham tertokenisasi sebagai kategori RWA paling layak untuk adopsi massal.


1. Konvergensi Dua Dunia: Mengaburkan Batasan

Ekosistem keuangan tradisional dan industri kripto kini bergerak saling mendekat. Di satu sisi, lembaga keuangan besar seperti Citigroup dan Bank of America tengah mempersiapkan penerbitan stablecoin. Di sisi lain, proyek Web3 seperti Injective dan Backed Finance mulai mentokenisasi saham-saham besar seperti Apple dan Tesla di jaringan blockchain.

Konvergensi ini semakin dipercepat oleh momen “Crypto Week” di Amerika Serikat, di mana serangkaian aktivitas regulasi difokuskan pada aset digital. Pengesahan GENIUS Act telah membawa stablecoin ke dalam kerangka regulasi federal. Hasilnya, Wall Street dan DeFi bukan lagi kompetitor, melainkan mulai tampil sebagai mitra strategis.

Keuangan tradisional memiliki insentif yang jelas untuk terlibat dengan kripto: pasar kripto telah terbukti menguntungkan, sementara brand-brand keuangan besar membawa tingkat kepercayaan yang selama ini kurang di industri kripto. Namun, arah sebaliknya, mengapa proyek kripto ingin saham ditokenisasi pun belum sepenuhnya jelas. Pasar ini masih baru, dan motivasi para pelaku pun masih beragam serta spekulatif.

Laporan ini menjawab pertanyaan tersebut dengan menganalisis struktur pasar saham tertokenisasi dan memprofilkan pemain-pemain utamanya.


2. Apa Itu Tokenisasi Pasar Saham?

Tokenisasi pasar saham merujuk pada konversi saham tradisional menjadi token digital di atas jaringan blockchain. Token ini dirancang untuk mencerminkan nilai saham yang mendasarinya, namun biasanya tidak disertai hak kepemilikan seperti suara dalam RUPS. Sebagian besar token ini diklasifikasikan sebagai turunan (derivatives), bukan kepemilikan langsung atas saham.

Saham Tertokenisasi

Gelombang pertama tokenisasi saham muncul sekitar tahun 2021. Namun, sebagian besar model awal seperti Mirror Protocol gagal berkembang karena inefisiensi sistemik dan risiko struktural, terutama dalam ekosistem seperti Terra. Pendekatan yang lebih baru kini menghadirkan mekanisme yang lebih baik dengan dinamika modal yang lebih sehat dan kerangka kepatuhan yang lebih kuat, dipimpin oleh proyek seperti Injective dan xStocks.

Minat terhadap tokenisasi saham meningkat seiring tren Real-World Assets (RWA) yang kini menjadi salah satu narasi utama dalam pasar kripto.


3. Skenario yang Tepat: Menuju Tokenisasi 1% dari Saham Global

Tokenisasi pasar saham saat ini masih berada pada tahap awal. Menurut data dari rwa.xyz, ukuran pasar saat ini sekitar $500 juta. Jika dibandingkan dengan nilai pasar saham global yang mencapai $134 triliun, angka ini baru mewakili 0,0004% saja. Namun, jika hanya 1% saham global berhasil di tokenisasi dalam satu dekade ke depan, pasar ini berpotensi tumbuh menjadi $1,34 triliun—menunjukkan pertumbuhan 2.680 kali lipat dari level saat ini.

3.1. Titik Balik pada Tahun 2025

Q2 tahun 2025 diperkirakan akan menjadi titik balik penting. Meskipun masih dini, volume tokenisasi saham di ekosistem Solana melonjak dari $15 juta menjadi $100 juta hanya dalam waktu satu bulan, pertumbuhan 566%.

Yang lebih penting adalah masuknya pemain yang teratur dan teregulasi. Perusahaan fintech besar mulai memperluas layanan tokenisasi secara global, termasuk pengumuman Robinhood yang akan meluncurkan layanan tokenisasi di Eropa. Saat pasar berkembang dari Amerika Utara ke Eropa dan Asia, kejelasan regulasi akan menjadi katalis utama. Secara khusus, apabila tokenisasi saham dimulai secara resmi di bawah kerangka MiCA Uni Eropa, pertumbuhan pasar diprediksi akan meningkat tajam.

3.2. Potensi dan Standard Keberhasilan di 2030 Mendatang

Agar bisa mencapai 1% tokenisasi dari pasar saham global pada 2030, diperlukan alasan yang kuat bagi investor untuk beralih dari sistem tradisional ke platform tokenisasi. Transisi ini hanya akan terjadi bila empat syarat utama terpenuhi secara bersamaan:

  1. Efisiensi biaya harus terbukti secara nyata. Penghematan teoretis sebesar 50–70% dalam biaya broker, penyelesaian transaksi, dan biaya administratif perlu divalidasi di lapangan.
  2. Manfaat perdagangan 24/7 harus benar-benar dirasakan. Saham tertokenisasi harus mendukung perdagangan kontinu di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
  3. Kemampuan menghasilkan yield sekunder berbasis DeFi harus menjadi fitur utama. Tokenisasi saham harus menjadi komponen dasar dalam protokol DeFi, memungkinkan investor memperoleh imbalan tambahan.

4. Pemain Kunci dalam Ekosistem Tokenisasi Pasar Saham

Pasar saham tertokenisasi dibangun di atas empat lapisan inti yang saling berkoordinasi. Di lapisan dasar terdapat lapisan infrastruktur, di atasnya terdapat penerbit (issuers), oracle untuk data pasar, dan bursa (exchanges) untuk transaksi.

Masing-masing exchange beroperasi dalam kerangka regulasi yang berbeda, memberikan fleksibilitas untuk berbagai kebutuhan investor.

Beberapa perusahaan terkemuka sedang membentuk lanskap pasar saham tertokenisasi melalui strategi yang unik, seperti Injective yang menawarkan perdagangan derivatif dan Robinhood yang melebarkan sayapnya ke Eropa.


5. Peran Tokenisasi Saham dalam Pasar RWA

Saham tertokenisasi hanyalah salah satu bagian dari pasar Real-World Assets (RWA) yang lebih luas. Tanpa kejelasan regulasi, adopsinya akan tetap terbatas. Namun hambatan itu kini mulai berkurang dengan banyaknya pengumuman dari platform besar. Dengan permintaan yang nyata dan hambatan yang bisa diatasi, tokenisasi saham semakin siap untuk meluncur ke adopsi massal.