Menggenggam Saham CDIA: Peluang Emas bagi Investor Retail
Kamis, 31 Juli 2025Berita Pasar Saham

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengalami penurunan, namun investor masih optimis untuk merebut peluang. Apa yang terjadi dan bagaimana para investor menyikapinya?

Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengalami penurunan yang signifikan sebesar 5,74% pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (30/7). Meskipun demikian, banyak investor retail justru melihat ini sebagai kesempatan untuk membeli lebih banyak saham dari emiten yang dimiliki konglomerat Prajogo Pangestu.

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham CDIA sempat menembus batas pengembalian harga tertinggi yang ditentukan, naik lebih dari 800% pada awalnya. Namun hari ini, harga mencatatkan diri di level Rp 1.725 per lembar, dengan volume perdagangan mencapai 31,53 juta saham dan nilai transaksi Rp 54,39 miliar. Kapitalisasi pasar CDIA kini berada di angka Rp 215,33 triliun.

Mekanisme perdagangan CDIA saat ini menggunakan skema full call auction (FCA). Dalam skema ini, semua order yang masuk akan dikumpulkan sebelum eksekusi dilakukan pada satu harga yang telah ditentukan berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Hal ini menyebabkan harga perdagangan saham baru bisa diketahui setelah jam buka pasar.

Saham CDIA kini berada dalam pengawasan khusus, dan situasi ini nampaknya tidak mengurangi antusiasme investor. Beberapa di antaranya percaya bahwa penurunan harga adalah kesempatan, bukan alasan untuk menjual.

Pemuja Garis Keras Saham CDIA

Meskipun harganya turun, banyak investor retail yang tetap optimis dan memilih untuk menggenggam kuat saham ini. Bagi mereka, penurunan harga adalah sinyal untuk melakukan pembelian lebih banyak. Salah satu investor, Seana Imam Pambudi (25), meyakini bahwa fokus bisnis CDIA di sektor infrastruktur akan menguntungkan dalam jangka panjang.

"Mungkin harga saham CDIA akan naik lebih tinggi lagi, dengan ‘hype’ yang ada saat ini," ujar Seana. Ia berencana untuk menambah kepemilikan saham CDIA hingga mencapai total Rp 150 juta.

Investor lainnya, Puspa (28), juga memperkuat posisinya di CDIA dengan alasan bahwa emiten ini memiliki rekam jejak yang baik dan kondisi keuangan yang sehat. Puspa berharap CDIA akan masuk dalam indeks bergengsi MSCI, mirip dengan emiten-emiten succesful yang ada di bawah Barito Group.

Raisyah (30) mengambil kesempatan di saat harga saham CDIA masih di bawah Rp 2.000 dan berharap untuk mendapatkan dividen sebesar 40% dari laba bersih yang diumumkan setelah IPO.

Secara keseluruhan, meski pasar menunjukkan penurunan pada saham CDIA, sikap optimis dari para investor retail mungkin menjadi kunci untuk memanfaatkan momentum ini. Apakah Anda siap untuk ikut bergabung dalam momentum ini?

Sumber: Katadata