JAKARTA
Pada tanggal 8 September 2025, pemodal asing melakukan penjualan bersih (net sell) saham menjumlahkan Rp 525,95 miliar. Hal ini terjadi di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok sebanyak 100,5 poin (1,28%), ditutup pada level 7.766,85 dengan total nilai transaksi sebesar Rp 17,90 triliun.
Reshuffle Kabinet yang Memengaruhi Pasar
Penurunan tersebut didorong oleh reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, di mana Sri Mulyani Indrawati digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan. Selain itu, beberapa posisi penting lainnya juga mengalami perubahan yang membuat pasar bereaksi negatif.
Saham yang Terkena Dampak
Dalam penjualan bersih yang berlangsung, net sell terbanyak terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk BBCA dengan jumlah mencapai Rp 1,24 triliun. Selain itu, saham-saham lain yang juga mengalami dampak besar antara lain:
- PT Bank Mandiri Tbk BMRI sebesar Rp 347,21 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk ADRO sebesar Rp 121,79 miliar
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk WIFI sebesar Rp 43,79 miliar
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA sebesar Rp 37,13 miliar
Sebaliknya, beberapa saham yang mengalami pembelian bersih (net buy) mencakup:
- PT Aneka Tambang Tbk ANTM yang dibeli senilai Rp 362,93 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk MDKA sebesar Rp 172,08 miliar
- PT United Tractors Tbk UNTR sebesar Rp 126,41 miliar
- PT Astra International Tbk ASII senilai Rp 97,06 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk BRMS sebesar Rp 86,14 miliar
Analisis Pasar
Keberlangsungan penjualan besar-besaran oleh pemodal asing ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar akibat dinamika politik internal. Meskipun demikian, penurunan indeks diharapkan bisa cepat pulih jika langkah dan kebijakan yang tepat dilakukan oleh Menteri Keuangan yang baru.

Mempertahankan Kepercayaan Pasar
Dengan beragam penyesuaian di sektor politik, investor perlu terus memantau perubahan yang terjadi dan bagaimana ini akan memengaruhi pelaksanaan investasi di masa mendatang. Menyikapi situasi ini, keterbukaan informasi dan komunikasi yang baik dari pemerintah sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor.
Apakah Anda sudah siap untuk melihat peluang investasi di pasar yang bergejolak ini?