OJK Menegaskan Perdagangan Tetap Berjalan
Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah ketegangan politik yang meningkat, pasar saham Indonesia tetap buka. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa perdagangan di Bursa Efek Indonesia tidak akan diliburkan. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa OJK akan terus memantau situasi. "Kami akan tetap melaksanakan perdagangan pada hari Senin (1/9/2025), sambil melihat perkembangan yang terjadi," kata Inarno.
Efek Demonstrasi Terhadap Pasar
Aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta, yang terkadang berujung pada kekacauan, telah memicu kekhawatiran di kalangan investor. Kematian seorang pengemudi ojek online di tengah kerusuhan baru-baru ini turut menambah ketegangan. Hal ini tentu saja bakal mempengaruhi persepsi pelaku pasar.
Meskipun indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan kenaikan (10,63% year-to-date), banyak yang meramalkan bahwa IHSG berpotensi melemah pada hari Senin. "Sejarah mencatat, saat kondisi sosial dan politik tidak stabil, pasar cenderung reaktif. Panic sell mungkin akan terjadi jika kekacauan terus berlanjut," ungkap Reydi Octa, seorang analis pasar.
Respons Pelaku Pasar
Para pelaku di pasar saat ini cenderung berpikir untuk melakukan 'wait and see', terutama melihat bagaimana pemerintah merespons gejolak dan penanganan demonstrasi. Jika situasi memburuk, investor mungkin akan semakin menjauh dari pasar.
Dalam wawancara terpisah, Reza Priyambada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa investor sekarang menilai stabilitas ekonomi dan politik. "Jika ketidakpastian berlanjut, dapat dipastikan investasi akan terpengaruh, dan hampir semua sektor akan merasakannya."
Penutupan
Dengan dibukanya kembali perdagangan, banyak yang berharap bahwa OJK dan pemerintah dapat bekerja sama untuk meredakan ketegangan ini. Namun, bagi investor, memantau setiap perkembangan akan menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang cerdas dan terinformasi. Mari kita lihat apa yang terjadi di pasar pada hari Senin!