Pergerakan Saham BBRI di Tengah Penurunan IHSG 1,21%
Selasa, 2 September 2025Analisis Saham

Temukan bagaimana saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) beradaptasi di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 1 September 2025.

Saham BBRI Tertekan di Pagi Hari

Sejumlah saham emiten bank mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Senin, 1 September 2025. Di antara yang terkena dampak adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Tak perlu heran, mengingat sejak awal sesi, saham BBRI sudah menunjukkan penurunan.

Harga Saham BBRI Hari Ini

Data dari RTI menunjukkan bahwa harga saham BBRI hari ini ditutup turun 1,73% menjadi Rp 3.980 per saham. Saham ini dibuka dengan harga Rp 3.930, yang mencerminkan penurunan 120 poin. Sepanjang hari, harga BBRI sempat mencapai level tertinggi Rp 4.010 dan terendah Rp 3.860. Total frekuensi perdagangan mencapai 49.537 kali dengan volume transaksi mencapai 2.342.185 saham, serta nilai transaksi sebesar Rp 924 miliar. Kapitalisasi pasar saham BBRI saat ini berada di angka Rp 603,20 triliun, sebuah angka yang mencolok dalam kondisi pasar yang fluktuatif ini.

Dampak Penjualan Saham oleh Investor Asing

Menariknya, tidak hanya BBRI yang tertekan, tetapi juga saham-saham bank lainnya. Saham BBCA turun 0,93% menjadi Rp 8.000, sementara BMRI mengalami penurunan lebih tajam, yakni 2,75% ke posisi Rp 4.600. Menurut Kepala Riset PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, investor asing telah melepas saham BBRI senilai Rp 110,22 miliar pada awal pekan ini. Dengan data total yang ada, bisa diindikasikan bahwa investor asing mulai berhati-hati terhadap pergerakan pasar.

Analisis Dinamika Pasar

Liza menekankan bahwa saham dengan kapitalisasi besar, seperti BBRI dan BMRI, tetap menjadi incaran berkat likuiditas yang mereka tawarkan. Namun, situasi domestik, terutama gejolak sosial beberapa hari terakhir, bisa memengaruhi keputusan investasi jangka pendek. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa arus dana asing dapat berbalik arah jika kondisi tidak segera membaik.

IHSG dan Pengaruhnya

IHSG sendiri merosot sebanyak 1,21% ke posisi 7.736,06. Dalam sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat mencapai titik tertinggi di 7.783,41 sebelum akhirnya menyentuh level terendah di 7.547,56. Sebanyak 539 saham mengalami penurunan, menciptakan beban bagi IHSG.

Dari 11 sektor saham, hanya dua yang menguat. Sektor transportasi terlihat menjanjikan dengan kenaikan 2,19%, sementara sektor teknologi dan infrastruktur mengalami penurunan signifikan. Hal ini selaras dengan pernyataan Liza, yang menekankan pentingnya pemahaman terhadap pergerakan sektoral.

Kesimpulan

Dengan melanjutkan pengamatan terhadap dinamika domestik dan fluktuasi pasar, investor disarankan untuk tetap cermat dalam membangun portofolio. Meskipun banyak peluang, kenaikan valuasi yang cepat di pasar menandakan perlunya strategi masuk yang matang agar investasi tetap aman dan produktif.

Sumber: Liputan6