Apa yang Terjadi dengan Saham BCA?
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam perkembangan terbaru, ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sasmito Hadinegoro, mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah nyata untuk menangani megaskandal yang terkait dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Salah satu langkah yang disoroti adalah pengambilalihan kembali 51% saham Bank Central Asia (BCA).
Menelusuri Rekayasa Akuisisi Saham BCA
Dijelaskan pula oleh Sasmito, bahwa terdapat dugaan rekayasa dalam akuisisi 51% saham BCA oleh Djarum Group yang dipimpin oleh Budi Hartono pada Desember 2002, ketika Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden. Pada waktu itu, nilai saham BCA tertera mencapai Rp117 triliun di tengah kabar bahwa BCA berada dalam utang negara yang lebih dari Rp60 triliun.
Relevansi dan Aksi di Masa Kini
Pertimbangan apa yang harus diambil pemerintah ketika melihat kembali sejarah penguasaan saham strategis tersebut?
- Kesiapan Pemerintah: Jika pengambilalihan saham ini terlaksana, diharapkan dapat menciptakan sinergi bagi penguatan ekonomi.
- Tindakan Tepat: Pemerintah juga perlu bersikap tegas demi kepentingan negara serta mengambil langkah yang transparan dan akuntabel.
Jadi, apa langkah selanjutnya? Dengan banyaknya suara yang mendukung pengambilalihan ini, semua mata kini tertuju kepada langkah nyata dari Presiden Prabowo untuk menanggapi usulan ini. Namun, semoga langkah tersebut tidak hanya sekadar komentar, tetapi tindakan yang konkrit dan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.