Liputan6.com, Jakarta -
Orang terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, baru saja mengambil langkah signifikan dengan melepas 1 miliar lembar saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) pada 5 Agustus 2025. Dengan harga per lembar saham sebesar Rp 1.450, total transaksi mencapai Rp 1,45 triliun.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menambah free float saham yang beredar di pasar dengan status kepemilikan langsung," jelas Michael, Direktur Utama PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/8/2025).
Setelah penjualan saham tersebut, Prajogo masih memegang 94.517.650.000 saham CUAN atau sekitar 84,076%. Sebelumnya, kepemilikan sahamnya mencapai 95.517.650.000, yang setara 84,96%.
Kinerja Saham CUAN
Berdasarkan data RTI, pada hari yang sama, harga saham CUAN ditutup naik 5,52% menjadi Rp 1.530 per lembar. Saham tersebut sempat dibuka pada posisi Rp 1.475 dan menunjukkan pergerakan tinggi di level tertinggi senilai Rp 1.600 dan terendah Rp 1.470. Dengan total frekuensi perdagangan sebanyak 78.925 kali dan volume 5.297.452 lembar, nilai transaksi mencapai Rp 816,9 miliar.
IHSG Melemah Tipis
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,15% ke posisi 7.503,75. IHSG sebelumnya dibuka pada level 7.534,44. Dari total saham yang diperdagangkan, 320 mengalami kenaikan, sementara 270 melemah dan sisa 215 tetap di tempat. IHSG tercatat berada di level tertinggi 7.549,26 dan terendah 7.502.
Rencana Stock Split
Sebelum transaksinya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk juga mengumumkan rencana pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:10. Dalam langkah ini, satu saham lama dengan nilai nominal Rp 200 akan dipecah menjadi sepuluh saham baru bernominal Rp 20 per lembar. Seiring dengan perubahan ini, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor akan meningkat dari 11,24 miliar menjadi maksimal 112,42 miliar lembar.
Pelaksanaan stock split ini sudah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025, dan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia diberikan melalui surat tanggal 9 Mei 2025.
Jadwal Pelaksanaan Stock Split dan Dampaknya
Rincian jadwal pelaksanaan stock split adalah sebagai berikut:
- Akhir perdagangan: Saham dengan nilai nominal lama (Rp. 200) di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 14 Juli 2025.
- Mulai perdagangan: Saham dengan nilai nominal baru (Rp. 20) di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 15 Juli 2025.
- Pasar Tunai: Perdagangan saham nilai nominal baru dimulai pada tanggal 17 Juli 2025.
Para pemegang saham yang memiliki saham di penitipan kolektif KSEI tidak perlu melakukan tindakan apapun, sedangkan pemegang saham warkat diminta untuk mengajukan permohonan stock split melalui Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom, mulai 17 Juli 2025.
Dengan langkah-langkah ini, manajemen berharap dapat membuat harga saham lebih terjangkau, meningkatkan likuiditas perdagangan, serta memperkuat basis pemodal untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan ke depan.