Prediksi IHSG Hari Ini: Bergerak di Rentang 7.000 - 7.180, Apa yang Perlu Diperhatikan Investor?
Rabu, 18 Juni 2025Berita Pasar Saham

IHSG dibuka menguat tipis di level 7.161, dengan prediksi bergerak dalam kisaran 7.100 hingga 7.180. Simak faktor global dan domestik yang memengaruhi pergerakan pasar hari ini.

Pergerakan IHSG

Apa Kabar IHSG Hari Ini?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis sebanyak 6,04 poin atau 0,08% ke posisi 7.161,89 pada perdagangan Rabu pagi, 18 Juni 2025. Meski ada penguatan membuka, gerak pasar diprediksi akan bersifat mixed, antara level 7.100 sampai 7.180.

Ratih Mustikoningsih, seorang Analis dari Ajaib Sekuritas, menyampaikan, "Pasar masih menimbang berbagai sentimen global dan domestik sehingga pergerakan IHSG cenderung terbatas dan berfluktuasi dalam rentang tersebut."

Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 justru turun 0,41 poin atau 0,05 persen ke posisi 799,47, mencerminkan pergerakan yang hati-hati di kalangan saham besar.


Dinamika Global: Apa Pengaruh The Fed dan BOJ?

Investor sedang menunggu keputusan suku bunga kebijakan The Fed yang diperkirakan akan tetap di level 4,25%–4,5%. Keputusan ini penting karena bisa berdampak pada aliran modal ke pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Sementara itu, Bank Sentral Jepang (BOJ) menahan suku bunga di level 0,5%, yang merupakan tingkat tertinggi sejak 2008. Langkah BOJ ini termasuk dalam kebijakan kontraktif, terlihat juga dari pengurangan pembelian obligasi senilai 400 miliar Yuan setiap kuartal hingga Maret 2026.

Risiko geopolitik makin menjadi perhatian, terutama naiknya tensi konflik Israel-Iran. Investor cenderung waspada dengan ketidakpastian ini karena bisa memicu fluktuasi harga energi dan pasokan global.


Situasi Dalam Negeri: Utang Luar Negeri dan BI-Rate

Dari sisi domestik, pelaku pasar mengamati rilis suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia (BI), yang diperkirakan akan tetap di angka 5,5%. Stabilitas suku bunga ini penting untuk memandu kondisi pasar.

Bank Indonesia melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 mencapai 431,5 miliar dolar AS, mengalami kenaikan 8,2% secara tahunan, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ULN bulan sebelumnya sebesar 6,4%. Kenaikan ULN ini selaras dengan pertumbuhan utang pemerintah dan swasta.

Meski begitu, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terkendali di angka 30,3%.


Kinerja Bursa Saham Global dan Regional

Bursa saham utama di AS belum menunjukkan tren positif. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 299,29 poin (-0,70%) ke 42.215,80. Indeks S&P 500 juga turun 0,84% ke 5.982,72 dan Nasdaq Composite turun 0,91% ke 19.521,09.

Di Asia, pergerakan indeks diwarnai volatilitas. Indeks Nikkei menguat 0,57%, sementara Shanghai dan Hang Seng melemah masing-masing 0,40% dan 1,24%. Indeks Strait Times justru menguat tipis 0,44%.


Apa Artinya Semua Ini untuk Investor?

Kondisi pasar yang masih terpengaruh oleh ketidakpastian global dan dinamika suku bunga membuat pergerakan IHSG tertahan di rentang sempit. Investor perlu berhati-hati, selektif memilih saham dan menunggu kejelasan sinyal dari kebijakan moneter dan situasi geopolitik.

Jangan lupa juga untuk terus mengikuti berita terkini yang dapat mempengaruhi pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.


Sumber: TEMPO.CO, dengan pengeditan dan penyajian ulang.


Pelajari juga Tips Membaca dan Memilih Saham yang Potensi Cuan untuk semakin memaksimalkan strategi investasi Anda di pasar yang dinamis.

Sumber: Tempo