Prediksi Kenaikan Laba per Saham AMRT: Pertumbuhan 7,5% di 2025
Selasa, 12 Agustus 2025Analisis Saham

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diharapkan mencatatkan pertumbuhan laba per saham sebesar 7,5% pada tahun 2025. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi.

Penilaian Pertumbuhan Laba AMRT di 2025

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi akan mengalami pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 7,5% pada tahun 2025. Data ini menawarkan gambaran optimis bagi investor, namun tetap terdapat tantangan yang perlu diwaspadai.

Salah satu risiko utama yang dihadapi AMRT tahun ini adalah menyusutnya Same Store Sales Growth (SSSG) dan keterlambatan dalam optimalisasi pusat distribusi baru. Ini semua adalah faktor penting yang bisa memengaruhi kinerja mereka dalam jangka pendek.

Analisis Riset

"Kami telah menurunkan rekomendasi saham ini menjadi 'Trading Buy' dengan target harga Rp2.600 per lembar (26,8x P/E) setelah kenaikan harga saham sebelumnya mengurangi potensi upside ke depan," kata Abyan Yuntoharjo, analis dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Strategi pembukaan pusat distribusi baru serta merger Lawson diharapkan dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang, khususnya di luar Jawa.

Dari laporan terbaru, AMRT mencatat laba bersih sebesar Rp909 miliar pada kuartal II 2025, meningkat tipis sekitar 0,5% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, pada semester pertama, laba bersih mencapai Rp1,9 triliun, tumbuh 5,0% secara tahunan (YoY) dengan margin stabil di angka 3,0%.

Kinerja Pendapatan yang Menjanjikan

Pendapatan pada kuartal kedua 2025 mencapai Rp31 triliun, naik 3,8% YoY. Untuk semester pertama, pendapatan total mencapai Rp63,8 triliun dengan pertumbuhan 7,8% YoY, yang sebagian besar didorong oleh kinerja positif di luar Pulau Jawa. Meskipun SSSG kuartal II mengalami penurunan 2,99%, secara year-to-date masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,64%.

"Kelemahan yang terjadi di wilayah Jawa, terkhusus di Jawa Timur yang turun 6,8% YoY, telah terimbangi oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan di luar Jawa," tambah Abyan.

Margin Laba yang Meningkat

Laba kotor pada kuartal II 2025 melesat 6,7% YoY menjadi Rp6,8 triliun dengan margin sedikit membaik di 22,0%. Kenaikan ini didorong oleh perbaikan dalam hubungan dengan pemasok, pengurangan intensitas promo, dan peningkatan kontribusi dari produk beku serta non-makanan. Laba kotor untuk semester pertama adalah Rp14 triliun, tumbuh 9,5% YoY.

Namun, laba operasi kuartal II 2025 mengalami penurunan 5,4% YoY menjadi Rp1,1 triliun dengan margin 3,6%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh proses integrasi Lawson serta pembukaan dua pusat distribusi baru yang diperkirakan akan menambah beban operasional sebesar Rp150 miliar hingga Rp170 miliar pada semester kedua tahun ini.

Dengan semua informasi ini, penting bagi investor untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi pada AMRT.

Sumber: Indopremier