Pendahuluan
Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Makan Bergizi (Nutritional Meal Programme atau NMP), saham-saham di sektor poultry berkemungkinan besar akan mendapatkan angin segar. Salah satunya adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Prospek Saham JPFA
Menurut riset yang dilakukan oleh tim Maybank Sekuritas, JPFA diprediksi akan meraih manfaat besar dari peningkatan permintaan yang dihasilkan oleh program ini. Mereka menjelaskan, "Saham JPFA tetap menjadi pilihan utama di sektor ini berkat valuasi yang menarik dan dividen yield yang lebih tinggi."
Bagaimana bisa begitu? Bagaimanapun juga, dengan dukungan dari pemerintah, harga Ayam Hidup diperkirakan akan tetap stabil hingga akhir tahun, didorong oleh pengurangan kuota Grand Parent Stock (GPS) dan permintaan yang kuat dari program MBG. Tercatat, kuota GPS naik menjadi 560.000 di FY25A untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Dalam pandangan lain, Maybank juga merevisi proyeksi penjualan bersih perusahaan. Ini menunjukkan potensi pertumbuhan penjualan masing-masing hingga 4%, 21%, dan 27% untuk tahun 2025 hingga 2027, berkat harga Ayam Hidup yang lebih berpotensi.
Rekomendasi Saham CPIN
Tidak ketinggalan, CPIN juga mendapatkan sorotan yang hampir sama. Menurut analisis Sinarmas Sekuritas, program MBG dengan alokasi anggaran Rp335 triliun pada 2026, dimana sebelumnya hanya Rp71 triliun pada 2025, memberikan dorongan positif bagi industri poultry di dalam negeri. Hal ini tentunya memberi keuntungan bagi CPIN dan JPFA.
Potensi Keterlibatan JPFA dalam Program MBG
JPFA yang menjadi mitra resmi dalam program ini juga diharapkan dapat lebih mudah mengakses bahan baku pakan utama, termasuk jagung dan bungkil kedelai, serta stok bibit. Keterlibatan ini sejalan dengan visi JPFA untuk memenuhi permintaan protein yang semakin meningkat di Indonesia.
Analisis mengisyaratkan laba bersih JPFA pada 2026 berpotensi tumbuh hingga 16,6% YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang sangat mungkin dipengaruhi oleh program MBG.
Target Harga dan Rekomendasi
Berdasarkan konsensus analisis yang dihimpun oleh Bloomberg, target harga untuk saham CPIN diprediksi akan mencapai Rp5.904 per saham dalam waktu 12 bulan ke depan. Menariknya, 20 analis merekomendasikan beli terhadap saham ini dan hanya 2 yang merekomendasikan tahan, termasuk BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga Rp6.400 per saham.
Bagi saham JPFA, konsensus dari 26 analis menunjukkan rekomendasi beli dengan target harga Rp2.322 per saham. Bahkan, Maybank Investment Banking Group merekomendasikan beli dengan target Rp2.800 per saham, diikuti oleh Trimegah Securities yang menyampaikan rekomendasi serupa.
Kesimpulan
Dengan sentimen positif yang menyelimuti sektor ini, tentu menarik untuk menyimak perkembangan keduanya dalam waktu dekat. Jika Anda adalah seorang investor, pertimbangkanlah rekomendasi ini dan siapkan strategi investasi yang baik untuk meraih keuntungan maksimal. Apakah Anda siap mengambil langkah selanjutnya dalam berinvestasi?
(fad)