Rekomendasi Saham BBCA: Potensi Pertumbuhan di Tengah Koreksi
Selasa, 9 September 2025Analisis Saham

Saham BBCA menunjukkan penurunan harga, namun analis memproyeksikan potensi pertumbuhan jangka panjang yang positif. Temukan alasan dan rekomendasi investasi di sini.

Cek Rekomendasi Saham BBCA di Tengah Kinerja Solid

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan pada perdagangan Senin, (8/9/2025). Penurunan ini terjadi di tengah pergerakan lesu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mitra Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa BBCA tidak kehilangan prospek jangka panjangnya meski mengalami koreksi ini.

Kondisi Pasar Saksi Penurunan
Saham BBCA ditutup merosot 3,75% menjadi Rp 7.700 per saham, setelah dibuka pada harga Rp 8.025. Selama perdagangan, saham BBCA menyentuh level tertinggi di Rp 8.025 dan terendah di Rp 7.700.

Data dari RTI menunjukkan bahwa frekuensi perdagangan mencatat 106.045 dengan total volume mencapai 3.238.307 saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp 2,5 triliun. Namun, terlihat aliran keluar dengan investor asing melepas saham senilai Rp 1,24 triliun.

Pelemahan Saham Sektor Perbankan
Tidak hanya BBCA, tetapi saham perbankan lainnya juga menunjukkan tren penurunan. Contoh, BBNI ditutup menyusut 4,35% ke Rp 4.180 per saham. Total transaksi mencapai Rp 274,3 miliar dengan frekuensi perdagangan 11.472 kali.

Analisis Nafan Aji Gusta
Meskipun mengalami koreksi, Nafan menilai bahwa fundamental keuangan BBCA tetap solid. "Pertumbuhan kredit yang stabil dan NPL (Non-Performing Loan) yang rendah menunjukkan bahwa kinerja bottom line perusahaan tetap menguntungkan. Kami memproyeksikan ROA akan tetap stabil,” ujar Nafan.

Nafan juga mencatat sentimen positif dengan potensi peningkatan kredit berkualitas yang diharapkan dapat mendongkrak profit margin BBCA di masa depan. Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) berpotensi terus berlanjut hingga akhir tahun, meningkatkan likuiditas di pasar.

Rekomendasi Investasi
Maka dari itu, Nafan merekomendasikan untuk melakukan akumulasi beli pada saham BBCA dengan target harga Rp 11.675.

Disclaimer

Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Kinerja Keuangan BBCA

PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% secara tahunan, menjadi Rp 29 triliun pada semester I-2025.

"Pertumbuhan laba bersih BCA dan Entitas Anak tetap baik dengan strategi manajemen risiko yang disiplin dan penyaluran kredit yang selektif," ungkap Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam konferensi pers.

Sumber utama laba berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih, seiring pertumbuhan kredit di semua segmen. Penyaluran kredit BCA per Juni 2025 mencapai Rp 959 triliun, tumbuh 12,9% year-on-year.

Keunggulan efisiensi operasional dan transaksi digital juga berkontribusi pada profitabilitas perusahaan, mengukuhkan posisi BCA sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia.

Sumber: Liputan6