Gambaran Umum IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound ke level 8.098 hingga 8.155 dalam perdagangan hari ini, Selasa (23/09/2025). Namun, kemarin IHSG ditutup melemah 0,14% di level 8.040 akibat tekanan jual di pasar.
Apa artinya ini bagi para investor? Mari kita gali lebih dalam.
Analisis Tren IHSG
Tim analis MNC Sekuritas mencatat bahwa pergerakan IHSG masih dalam fase wave [iii] dari wave 5, yang memberikan harapan untuk peluang penguatan lebih lanjut di kisaran level 8.098-8.155. Namun, ada risiko jika IHSG kembali turun ke rentang 7.383 hingga 7.534.
Mulai hari ini, level support IHSG diperkirakan berada di 7.983 dan 7.899, sedangkan level resistansi terpantau di rentang 8.063 hingga 8.098.
Rekomendasi Saham
Sejumlah saham yang menjadi radar rekomendasi MNC Sekuritas di hari ini termasuk:[
Melihat ke arah lain, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari Mirae Asset, menyatakan bahwa tren penguatan IHSG berpotensi masih berlanjut pasca breakout di level 7.911. Dengan analisis optimis, indeks dapat menembus level 8.246 menjelang akhir tahun ini.
Indikator Teknikal Menunjukkan Tren Positif
Indikator teknikal juga menunjukkan tanda-tanda positif, dengan stochastic dan RSI yang menunjuk pada pergerakan naik. IHSG berada dalam fase bullish, menjanjikan peluang investasijangka panjang yang menarik.
Mirae Asset merekomendasikan saham di sektor otomotif seperti PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp6.125, dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) di level Rp2.450 per saham.
Di sektor energi, saham seperti PT Elnusa Tbk. (ELSA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga layak untuk dipertimbangkan dengan target Rp555 dan Rp2.290 per saham masing-masing.
Peluang dan Potensi Risiko
Nafan juga menekankan pentingnya strategi buy on dip dan manajemen risiko yang disiplin saat berinvestasi. Sebaiknya investor memilih saham dengan fundamental kuat.
Tentunya, tranformasi musiman menjelang akhir tahun akan berperan dalam penguatan IHSG, yang menunjukkan tren positif dalam periode kuartal keempat selama lima tahun terakhir.
Sektor yang Perlu Diperhatikan
Indeks cyclicals dan properti sangat mungkin memimpin penguatan, sementara sektor industri dan teknologi telah menunjukkan performa yang solid. Sementara itu, sektor keuangan dan nonsiklikal juga diproyeksikan membaik dalam waktu dekat.
Dengan berbagai rekomendasi ini, para investor diharapkan bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar yang ada. Siapa tahu, kesempatan besar bisa saja muncul dari saham-saham pilihan tersebut. Tetap cermat dan analitis, ya!
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian ataupun keuntungan yang diakibatkan dari keputusan investasi pembaca.