Saham Bank Mandiri: Waktu yang Tepat untuk Investasi?
Kamis, 11 September 2025Analisis Saham

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan signifikan, namun menarik bagi investor. Apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi?

Penurunan Saham Bank Mandiri

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan sebesar 4,01% menjadi Rp 4.310 dalam perdagangan pada Selasa, 9 September 2025. Dalam satu hari, sebanyak 509,37 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi transaksi mencapai 104.753 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 2,23 triliun.

Penurunan yang tajam ini banyak disebabkan oleh peningkatan net sell dari broker. Menurut catatan UBS Sekuritas Indonesia, terjadi net sell saham BMRI sebesar Rp 626,4 miliar. Investor asing juga mencatatkan net sell yang lebih besar, mencapai Rp 1,38 triliun.

Tren Penurunan Berkelanjutan

Dalam sebulan terakhir, saham BMRI mengalami penurunan total 7,71%. Jika kita melihat dari awal tahun, penurunan totalnya mencapai 24,39%. Ini tentu menjadi perhatian bagi para investor, mengingat lonjakan net sell oleh investor asing yang mencapai Rp 15,22 triliun.

Secara valuasi, saham Bank Mandiri mungkin menarik untuk pertimbangan investasi. Berdasarkan data dari aplikasi Stockbit Sekuritas, rasio price to book value (PBV) BMRI berada di 1,58 kali, di bawah rata-rata 3 tahun terakhir yang mencapai 1,62 kali. Sedangkan untuk price earning ratio (PER), saat ini berada di 7,15 kali, juga lebih rendah dibandingkan dua deviasi standar rata-rata 3 tahun terakhir yang mencapai 7,82 kali.

Rekomendasi dari Analis

Berdasarkan riset dari KB Valbury Sekuritas, rekomendasi untuk membeli saham Bank Mandiri tetap dipertahankan. Target harga saham BMRI dengan pendekatan Gordon Growth Model (GGM) ditetapkan sebesar Rp 6.240.

Namun, perlu dicatat bahwa Bank Mandiri sendiri belum merilis laporan keuangan semester I-2025 karena masih dalam proses audit. Kabar baiknya, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,5 triliun pada Mei 2025, meskipun mengalami penurunan 2% dibandingkan tahun lalu, tetapi ada peningkatan 26% month-on-month (m/m).

Potensi Dividen

Menurut analis dari Stockbit Sekuritas, laba bersih konsolidasi untuk tahun 2025 diperkirakan akan datar. Namun, mereka mencatat kinerja BMRI cenderung meningkat pasca-Lebaran di bulan Mei.

Dengan harga saham yang diperdagangkan di Rp 4.880, BMRI menawarkan valuasi yang cukup menarik dengan potensi dividend yield minimal 7%. Ini berarti, jika asumsi tersebut berjalan, dividen per saham bisa mencapai Rp 340-an. Untuk catatan, pada tahun buku 2024, Bank Mandiri memberikan dividen sebesar Rp 466,18 per saham, yang sudah dibayarkan pada 23 April 2025.

Kesimpulan

Dengan situasi yang ada, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi di saham Bank Mandiri? Meskipun mengalami penurunan dan banyak tekanan, valuasi yang menarik dan potensi dividen menjadikan saham ini layak untuk dipertimbangkan oleh investor.

Sumber: investor.id

Sumber: Indopremier